Jadi, saya sangat setuju bahwa yang paling indah dari lingkaran pertemanan adalah sebuah pertemuan. Sebuah ajang melepas kerinduan yang diselimuti dengan kebahagiaan. Sebuah niat baik yang sengaja dirancang dengan tujuan berbagi pelajaran kehidupan.
Hakikatnya, memang setiap manusia adalah makhluk sosial yang tidak luput dari manusia lainnya. Sehebat-hebatnya manusia, ia tidak akan bisa hidup sendirian. Iya, manusia akan bertambah energinya ketika ia berbagi bersama dengan manusia lainnya. Itulah mengapa Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan, itulah mengapa Tuhan mentakdirkan kelahiran kita dalam hangatnya sebuah keluarga.
Memang, tak ada maksud tertentu selain melepas kerinduan dalam sebuah pertemuan. Namun usai kerinduan itu terobati, rasanya waktu terasa sia-sia saja jika tidak dibumbui dengan obrolan.
Bagi laki-laki, obrolan tidak akan jauh-jauh seputar olahraga, bisnis, games, otomotif dan (mungkin) tentang perempuan. Sedangkan bagi perempuan, obrolan bisa jadi tidak ada batasnya. Selain menceritakan tentang kehidupan masing-masing, obrolan perempuan bisa seputar fashion, kecantikan, kuliner, dan (hal-hal lainnya).
Untuk hal-hal lainnya, tidak ada jaminan daftar topik apa saja yang menjadi bahan obrolan perempuan. Sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa per-hari nya, perempuan dapat berbicara hingga 13 ribu kata lebih banyak dibandingkan laki-laki (hanya 7 ribu kata) adalah sebuah bukti bahwa obrolan para perempuan tentang (hal-hal lainnya) tidak dapat dirincikan dengan pasti.
Perkara obrolan memang terlihat mudah. Dengan obrolan, kita dapat membuka jendela wawasan . Dengan obrolan, kita dapat meningkatkan kedekatan emosional dengan partner obrolan. Namun, alam bawah sadar kita kadang terlalu rakus untuk memerintahkan lisan menjabah ke area yang tidak semestinya.
Telinga kita mendengar, namun hati kita kadang pura-pura tidak tahu, dan lisan pun berpontensi menguasai diri tanpa kompromi.
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah mengunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
(QS Al-Hujarat:12)
#actuallyforselfreminder
*sumber tulisan di gambar dari seorang teman*
Hakikatnya, memang setiap manusia adalah makhluk sosial yang tidak luput dari manusia lainnya. Sehebat-hebatnya manusia, ia tidak akan bisa hidup sendirian. Iya, manusia akan bertambah energinya ketika ia berbagi bersama dengan manusia lainnya. Itulah mengapa Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan, itulah mengapa Tuhan mentakdirkan kelahiran kita dalam hangatnya sebuah keluarga.
Memang, tak ada maksud tertentu selain melepas kerinduan dalam sebuah pertemuan. Namun usai kerinduan itu terobati, rasanya waktu terasa sia-sia saja jika tidak dibumbui dengan obrolan.
Bagi laki-laki, obrolan tidak akan jauh-jauh seputar olahraga, bisnis, games, otomotif dan (mungkin) tentang perempuan. Sedangkan bagi perempuan, obrolan bisa jadi tidak ada batasnya. Selain menceritakan tentang kehidupan masing-masing, obrolan perempuan bisa seputar fashion, kecantikan, kuliner, dan (hal-hal lainnya).
Untuk hal-hal lainnya, tidak ada jaminan daftar topik apa saja yang menjadi bahan obrolan perempuan. Sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa per-hari nya, perempuan dapat berbicara hingga 13 ribu kata lebih banyak dibandingkan laki-laki (hanya 7 ribu kata) adalah sebuah bukti bahwa obrolan para perempuan tentang (hal-hal lainnya) tidak dapat dirincikan dengan pasti.
Perkara obrolan memang terlihat mudah. Dengan obrolan, kita dapat membuka jendela wawasan . Dengan obrolan, kita dapat meningkatkan kedekatan emosional dengan partner obrolan. Namun, alam bawah sadar kita kadang terlalu rakus untuk memerintahkan lisan menjabah ke area yang tidak semestinya.
Telinga kita mendengar, namun hati kita kadang pura-pura tidak tahu, dan lisan pun berpontensi menguasai diri tanpa kompromi.
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah mengunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
(QS Al-Hujarat:12)
#actuallyforselfreminder
*sumber tulisan di gambar dari seorang teman*
Komentar
Posting Komentar