Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Decision Minimalism Version Me

Siang itu setelah..mungkin ada beberapa bulan tidak bertemu sahabat-sahabat saya. Akhirnya 6/8 orang bertemu. TMII jadi pilihan . Satu per satu personil mulai datang. Saya perhatikan 'dandanan' mereka satu per satu. Ada yang semakin bersih wajahnya, Ada yang pakai blush on, ada yang membuat saya bertanya "lipstik lo bagus, apa merknya?" . Sembari memperhatikan mereka, saya jadi memperhatikan diri saya juga. Kok kayaknya gw kurang apdet ttg skincare ya. Dari dulu ampe sekarang...wardah aja yg gw paham wkwk (karna mama jualan wardah, jadi selalu dibawain tanpa harus beli di luar) Ga kayak mereka yang makin lama makin cantik. Sepertinya "belajar skincare" akan jadi resolusi 2019 . Pergilah besok saya ke watson, berburu lipstik dan miscellar water (karna emang udh abis). Karena siangnya ada janji bertemu temen2 kuliah di tebet, mampirlah saya ke watson kokas. Ramai pula . Kalo miscellar water, gak muter2 lagi. Karna udah cocok pake garnier. Tapi buat...

Lapang

(Source : pinterest) Aku akan mengejarnya, Lapang, Legowo, Tenang, Dan berusaha tak mengusik orang Indahnya jika konstan, Tetap jalan saja! 12 Desember 2018

Berjumpa Kawan Lama

Kekuatan pikiran benar adanya. Beberapa hari lalu, saya melihat seorang kawan lama duduk di depan halte sebuah perkantoran. Saya lupa, Sepertinya sih saat itu entah saya menggunakan busway, atau mobil, atau ojek. Hanya berlalu, tapi saya yakin, dia itu kawan lama saya. Berpikir kembali, Ahya ternyata setelah saya lihat instagram nya. Ia memang bekerja tepat dekat halte yang saya lihat. Kemungkinan besar, ia adalah ia. Kawan lama saya. Ahh.. mungkin nanti bisa ketemua di halte busway. Lalu, tadi.. Saya sedang menunggu busway jurusan pinang ranti Menengok ke belakang, lhoo seperti nya saya kenal Maulah saya sebenarnya menyapa Tapi apadaya kerumunan orang membuat tak sesederhana menyapa ia yang di belakang Naik lah saya ke busway Saya tengok2 Aaa ternyata ia ada di bagian tengah Dan saya di bagian belakang Yaa... masih dengan kerumumanan orang-orang Membuat saya tak jadi menyapa lagi Saya salah. Saya salah karna tlah berprasangka baik dengan kemacetan jakarta. ...

Tanyakan sendiri

Apakah kamu tau? Bukan perjalanan yang membuat hati lapang Bukan kegembiraan yang membuat hati  tenang Karena anehnya, Banyak orang ditimpa musibah Banyak orang diamanahkan ujian Lebih lapang pikirannya Dari pada yang bergembira dikelilingi  Kesenangan Mengapa? Karena sekali lagi, Bukan tentang kesenangan atau kesedihan.. Tapi tentang,.. Tanyakan sendiri pada relung hati

Prasangka

Selama ini kita sibuk, menilai cara orang lain memperlakukan kita, Selama ini kita sibuk, mengomentari orang lain yang kelihatannya amat pandai dalam menilai kita, Selama ini kita sibuk, berkelih... alih alih membenahi diri.. Yang belum mulai, tak kunjung belajar karena berprasangka kan digurui.. Yang sudah mulai, tak kunjung mengajak karena berprasangka kan dicaci sok suci.. Jadi, sudah berapa banyak prasangka kita yang bahkan sudah menghentikan untaian niat baik kita? Masihkah ada waktu tuk berprasangka yang bukan bukan pada sesama? Ah..kita

Apa yang kita cari?

Jadi apa yang kita cari? Apakah ketenaran, Apakah kemewahan, Apakah pasangan yang menarik pandangan, Pada akhirnya kita kan sadari Ketenangan Itu lah yang kita perebutkan Andai tiap tiap dari kita menyadari sejak dini Pastilah berucap.. mengapa tak sedari dulu saja

Kota yang bising

Aku pernah ber angan, tinggal di kota yang jauh dari kebisingan Jauh dari lika liku keseharian Hanya lengang.. Tapi kota bising itu malah mengajarkan, Bahwa kebisingan, ketidakmudahan, kesemerawutan adalah latihan tuk arungi kehidupan. Kota itu, Jakarta