Halo guys!
Pada kali ini, sy akan membayar hutang saya pada diri saya
sendiri. Jadi ceritanya, di akhir tahun 2017 kemarin, saya terlintas dalam hati untuk menulis
blog tentang pengalaman saya mrngikuti Rekrutmen Management Trainee PT Astra
International Tbk. Dalam hati saya, “lolos gak lolos, gue harus tetep ceritain
di blog.”. NAH! Ini itu prosesnya sudah saya ikuti dari bulan Oktober.. udah
keluar juga haslya, cuma karena alasan blablabla, baru bisa sekarang nulis. Hehe. Lemmepay this account payable.
Oke langsung aja, gausah saya jelaskan profil perusahaannya,
temen-temen pasti sudah familiar kan dengan PT Astra International Tbk?. Jadi..
sekitar bulan Agustus atau September 2017, saya iseng-iseng apply di https://virtue.astra.co.id sebuah
career portal milik PT Astra International Tbk yang jika kita ingin melamar
kerja di Astra pusat atau anak-anak perusahaannya, harus melalui wesite
tersebut.
Saat mendaftar, saya sebenarnya gak niat-niat banget. Karena saya udah
langsung pesimis duluan denger nama Astra. “Ah ga mungkin lolos administrasi,
paling yang dicari anak-anak negeri.”. Tapi pada hari terakhir pendaftaran
astra virtue, karena teman saya chat saya bahwa dia sudah daftar, saya jadi
termotivasi untuk daftar juga. Daftar lah saya… ohya dengan PDnya, dari tiga
pilihan maksimal posisi yang dipilih, saya memilih salah satunya posisi Management Trainee Human
Capital. Walau sebenarnya dalam hati udah pesimis, yaelah ga masuk deh
kayaknya.
Sekitar satu minggu kemudian, saya mendapat sms dan email bahwa saya
lolos tahap administrasi dan berhak mengikuti psikotest. Sebagai fresh
graduates yang diundang oleh psikotest perusahaan besar, im very excited!. Sebelum
psikotest saya tidak belajar, namun.. saya buka google dan mencari semua review
baik di blog atau kaskus tentang pengalaman rekrutmen PT Astra International
Tbk.
Biasanya, mereka yang menceritakan pengalamannya, motivasinya satu,
ingin berbagi.
That’s why saya juga menulis ini, karena menurut saya insyaAllah
bermanfaat bagi temen2 yang ngincer MT apalagi MT PT Astra International Tbk.
1. PSIKOTEST
(15 SEPTEMBER 2017)
Nah.. tibalah saat saya psikotest. Saat itu hari jumat pagi, saya ingat
sekali. Jadi saya izin magang setengah hari. Kebetulan, psikotestnya diadain di
kantor pusat PT Astra International, which is letaknya di belakang kantor tempat
saya magang. Sata itu, ada sekitar 40 orang dalam satu ruangan. Ruangan ini
adalah assessment center nya milik HR nya Astra. Nah kalo perusahaan lain
biasanya psikotest menggunakan kertas, PT Astra International sudah selangkah
lebih di depan…yaitu menggunakan tablet!. Jadi satu orang dapet satu tablet. Jadi
kayak ada semacam aplikasi gitu yg berisi soal-soal psikotestnya.
Pada tahap awal, kita disuruh isi data diri.. kemudian..mulai lah psikotest.
Psikotest pake tablet ini udah berasa ngerjain kuis.. dan enaknya adalah. Waktunya
jelas karena tercantum diatas soal (hitung mundur). Dan.. kalo kalian gak bisa
kerjain soal yang muncul duluan, kalian bisa skip dulu ke soal beriutnya, terus
nanti kalo udah selesai semua, kalian bisa balik lagi ke soal-soal yang belum
kalian isi. Nah.. bentuk soal nya apa aja sih? Kalo ini..jujur.. kalian tinggal
search di google dengan keyword “contoh soal-soal psikotest Astra” nah itu
soalnya tipe2nya sama persis sama yang di ceritain. Tipe-tipe nya yaaa. Cuman kadang
ada juga soal yang sama persis.
NAH karena saya sebelum2nya sudah baca2 tentang psikotest Astra, saya jadi kayak udh tau tips nya dan juga familiar dengan soal-soalnya. Ohya… satu tips buat kalian : selama saya mengikuti psikotest, yang saya pelajari adalah psikotest itu harus cepet ngerjainnya, fokus, dan JANGAN NGASAL. Kalo gak tau mendingan gak diisi. Tapi bukan berarti ngisi nya sebisanya. Kalian harus usaha maksimal sampai banyak yang diisi. Intinya bekerja cepat, fokus, dan benar. Kenapa saya bilang gini? Karena saya pernah psikotest dua kali di PARAGON (wardah cosmetics). Nah test yang pertama.. saya ngisi nya asal2nya “yang penting diisi semua”. Dan kalo test yang kedua, saya benar-benar mengerjakannya dengan cepat, fokus, dan ngisi karena saya mencari jawabannya. Bukan ngasal. Kalo saya boleh saya merangkum, saat ada psikotest rekrutmen perusahaan apapun, tips nya adalah
NAH karena saya sebelum2nya sudah baca2 tentang psikotest Astra, saya jadi kayak udh tau tips nya dan juga familiar dengan soal-soalnya. Ohya… satu tips buat kalian : selama saya mengikuti psikotest, yang saya pelajari adalah psikotest itu harus cepet ngerjainnya, fokus, dan JANGAN NGASAL. Kalo gak tau mendingan gak diisi. Tapi bukan berarti ngisi nya sebisanya. Kalian harus usaha maksimal sampai banyak yang diisi. Intinya bekerja cepat, fokus, dan benar. Kenapa saya bilang gini? Karena saya pernah psikotest dua kali di PARAGON (wardah cosmetics). Nah test yang pertama.. saya ngisi nya asal2nya “yang penting diisi semua”. Dan kalo test yang kedua, saya benar-benar mengerjakannya dengan cepat, fokus, dan ngisi karena saya mencari jawabannya. Bukan ngasal. Kalo saya boleh saya merangkum, saat ada psikotest rekrutmen perusahaan apapun, tips nya adalah
- Tidur yang cukup
- Jaga kesehatan
- Cari-cari review di blog/kaskus tentang psikotest perusahaan tsb
- Minta restu orang tua dan doa sahabat
- Saat mengerjakan psikotest : Say bismillah, percaya diri, bekerja cepat, fokus, dan JANGAN NGASAL
- Tawakal
2. FOCUS GRUP DISCUSSION (22 SEPTEMBER 2017)
Tidak sampai
seminggu setelah psikotest, saya mendapatkan pengumuman bahwa saya lolos dalam psikotest tersebut, dan proses selanjutnya adalah Focus Grup Discussion. Jadi
waktu itu dijelaskan bahwa kalo untuk posisi MT harus melewati proes FGD
terlebih dahulu sebelum maju ke interview HR. Sedangkan, untuk posisi akuntan,
nanti setelah psikotest akan ada semacam test bidang gitu. Sangat excited untuk
FGD pertama kali, saya pun mencoba trik sepert saya sebelum psikotest. Jadi saya
cari semua review FGD yang diceritakan oleh orang lain di blog/kaskus. Selain itu,
saya juga minta saran ke beberapa relasi. Diantaranya saya minta saran kepada
mentor saat magang di PT United Tractors Tbk (anak perusahaan PT Astra
International Tbk), kemudian saya juga minta saran kepada mentor saya di tempat
magang yang terkahir yang kemudian beliau baru resign dan diterima di Mc Kinsey
Company. Saya juga minta saran kepada teman SMA saya yang telah tercatat
sebagai Management Trainee di HM Sampoerna. Sebelum FGD berlangsung, sebenarnya
saya sedang flu berat. Sampe sampe sehari sebelumnya, suara sy benar-benar
seperti serak2 basah. Sempet khawatir juga kalo besok pas FGD bakaln drop. Tapi
Alhamdulillah nya 21 september itu hari libur. Jadi saya libur magang dan bisa
persiapin diri untuk FGD Astra.
Nah beginilah cerita FGD nya :
Nah beginilah cerita FGD nya :
FGD nya wkatu itu
diberitahukan akan dimulai pukul 09.30. Saya saat itu sudah sampai dari pukul
07.15. Sesampainya di Astra, saya tidak langsung ke ruangan assessment center,
tapi saya sarapan dulu hehehe. Terus selesai sarapan, saya pergi lah ke
assessment center. Ternyata disana sudah ramai. Kemudian saya kenalan lah
dengan beberapa orang. Kalo di total, jadinya ada 7 orang yang akan FGD untuk
posisi MT Account Receivable (AR), dan ada 7 orang termasuk saya yang akan
melaksanakan FGD untuk posisi MT Human Capital. Berikut profil competitor saya
:
7 orang : 4 orang
cewek + 3 orang cowok
- Cewek S2 SBM ITB
- Cewek S1 Gunadarma Mnj tapi sudah bekerja sebagai outsource selama 2 tahun
- Cewek Kerja di Media
- Cowok S2 Teknik di UK, S1 Teknik ITB
- Cowok S1 Fresh Graduate UII Jogja
- Cowok.. nah ini ga sempet kenalan
Tidak lama setelah
kami berkenalan, tim FGD untuk posisi MT AR dipanggil. Ternyata mereka duluan..
kemudian sekitar 30 menit kemudian, barulah kami tim FGD Posisi MT HC
dipanggil. Saat FGD :
- Sesi 1 : Perkenalan
- Sesi 2 : Baca Kasus 10 menit dan udah nentuin keputusan
- Sesi 3 : 5 menit diskusi bareng untuk nentuin keputusan bersama
Di sesi awal ini,
kami diberikan kasus terkait human resource di suatu perusahaan. Jadi dikasi
paper gitu. Nah jadi dalam case tersebut diceritakan bahwa ada sebuah
perusahaan bernama PT Astra Manufacturing Indonesia dimana karyawannya tuh suka
bolos tiba tiba tanpa izin. Nah di dalam case tersebut sudah ada 8 solusi. Kita
sebagai human capital disuruh mengurutkan solusi mana yang harus diprioritaskan
terlebih dahulu. Diantara ke 8 solusi tersebut adalah
- Dari sisi proses rekrutmen,
- Dari sisi Tingkat stress,
- Dari sisi Fleksibilitas kerja,
- Dari sisi kompensasi dan benefit,
- Dari sisi aturan
- Dari sisi wawancara dengan pekerja,
- Dari sisi pengembangan diri,
- Dan dari sisi asuransi
Nah dari ke 8
tersebut, kita harus mengurutkan nomor mana saja yang duluan harus dibenahi. Kemudian
juga diikuti dengan alasannya. Sebenarnya, dalam sesi mengemukakan pendapat ini
tidak ada yang salah dan benar, namun… kita dituntut untuk menjelaskan
argumentasi kita secara tepat, logis, dan mudah dicerna. Nah karena saat saya
baca beberapa review orang tentang MT bahwa saat FGD dituntut aktif, jadi
ketika mbak nya nanya “siapa yang mau jelasin duluan?” saya angkat tangan dan
saya menjelaskan argument saya duluan.
Setelah semua orang
sudah menjelaskan argumennya masing-masing, si moderator kemudian ‘mengadu’
pendapat peserta. Misalnya saya saat itu menempatkan fleksibilitas kerja di
nomor terakhir (nomor 8), sedangkan ada salah satu peserta yang menempatkan
fleksibilitas kerja di urutan ke 2. Moderator bertanya “saya ingin bertanya
mengapa mbak dara menempatkan fleksibilitas kerja di urutan terakhir sednagkan
mbak fulan di urutan kedua. Ada yang mau jelaskan?”
Kemudian si fulan
ini mengangkat tangan duluan. Ia menjelaskan bahwa untuk mengurangi tingkat
bolos karyawan, hal yang prioritas untuk dilakukan adalah fleksibilitas kerja. Fleksibilitas
kerja disini yaitu orang bebas masuk kerja jam berapa aja yang penting kerjanya
8 jam. Kenapa dia bilang bgitu? Katanya bahwa karena setiap orang memiliki
latar belakang yang berbeda beda seperti jam biologis tidur, rumah jauh,
kemacetan lalu lintas. Jadi ketika fleksibilitas kerja ini dilaksanakan, ini
akan mengurangi tingkat bolos karyawan.
Kemudian, karena
lawan debat sy ini sudah mengangkat tangan duluan, saya merasa seperti
mendapatkan sebuah keberuntungan. Karena dari argument dia, saya bisa langsung
menyiapkan amunisi untuk mematahkan argument nya. Saya bilang begini, kenapa
saya menempatkan fleksibilitas kerja di urutan terakhir karena kita harus
memperhatikan industrinya terlebih dahulu. Disini namanya “PT Astra
Manufacturing Indonesia”, kemudian saya bawa argument bahwa di industry manufaktur
tidak bisa diterapkan fleksibilitas kerja. Contoh nya saja pabrik Toyota..
kebetulan saya magang disana. Dua menit saja terlambat, sudah berapa banyak
mobil yang terlambat di produksi? Jadi karena disini adalah perusahaan
manufaktur, ini tidak bisa diterapkan. Itulah kenapa saya meletakkan
fleksibilitas kerja di urutan terakhir.
Setelah saya
menyampaikan argument saya, si lawan saya ditanya oleh moderator tentang
tanggapannya. Kemudian, ia langsung setuju dengan pendapat saya tanpa membantah
sedikitpun. Saya langsung agak terbang sedikit karena dia tidak membantah lagi.
Namun ternyata,
sang moderator juga ikut menjadi lawan saya. Ia berkata “tapi kan mbak dara..
itu kan kalo kita bicara kasus manufaktur saya..di pabriknya..kalo di head
office nya gimana tuh?”
Saya kemudian agak
deg2an. Dan saya tutupi rasa deg2an saya sambil berkata “eeee…menurut saya”
*ini lagi mikir saat ngomong ini untuk argumennya* kemudian dengan bismillah
saya bilang “saya tetap tidak setuju mbak dilaksanakan fleksibilitas kerja di
head officenya, karena menurut saya kita kerja di perusahaan itu kan bukan
sendiri..tapi kita team..butuh koordinasi..misalnya saja nih saya divisi human
capital mau meeting dengan divisi marketing. Eh ketika kesana, ternyata berbeda
fleksibilitas kerja. Otomtatis itu akan menghambat proses kerja say hari ini..
bulan ini..juga tahun ini.. intinya itu akan menghambat proses kerja karyawan.”
Sampai argument saya
disitu, moderator tidak menanggapi lagi dan beralih kepada peserta selanjutnya.
Jadi masing2 pendapat peserta diadu. 2 org 2 org 3 org. saya lupa sesi FGD ini berlangsung berapa lama..mungkin kira2 hampir sejam ya atau kurang gitu.
Alhamdulillah di sesi ini saya merasa saya sudah menunjukkan yang terbaik dari
sisi saya.
Beberapa hari
kemudian, saya mendapatkan kabar baik lagi, saya lolos dalam tahap FGD ini dan
berhak masuk ke tahap berikutnya yaitu presentasi dan interview HR.
3. PRESENTASI DAN INTERVIEW HR (6 OKTOBER 2017)
Nah jarak dari FGD dengan sesi ini adalah 2minggu. Jadi
dalam sesi ini.. saya harus mempresentasikan apa yang saya ketahui tentang
profil perusahaan Astra pusat atau salah satu anak perusahaannya. Selain itu,
dalam presentasi itu juga harus dikaitkan dengan implementasi teori HR pada
perusahaan tersebut. Sebelum saya presentasi di depan HR, saya sudah
mempersiapkannya sedemikian rupa, sampai saya minta tlg departemen tempat saya
magang untuk mendengarkan saya latihan presentasi MT ini. I’m very happy to hae
departemen tempat sy magang yg membantu sy untuk berkembang. Kemudian mereka
memberikan kepada saya begini begitu. Nah, jadi saat masuk ke ruangan untuk
presentasi, saya Cuma sendirian dan berhadapan langsung dengan HR PT Astra
International. Saat itu, mbak HR tsb langsung mempersilahkan saya untuk
presentasi terlebih dahulu. Presentasi tersbeut berjalan dengan lancar, mbak
nya juga terlihat memperhatikan saya. Saya sudah mengeluarkan semua kemampuan
saya. Namun memang tidak bisa dipungkiri, saat presentasi, saya masih terlihat
deg2an.
Selesai presentasi, kemudian ia menanyakan beberapa pertanyaan
kepada saya. Presentasi mungkin berlangsung sekitar 10-12 menit. Nah barulah
selesai presentais, kemudian dilanjutkan dengan sesi interview. Dalam sesi
interview ini, cukup rileks dan seperti ngobrol saja. Seperti ngobrol pada
umumnya. Saya menjawab dengan apa adanya
PENGUMUMAN
Tidak lama setelah itu, saya ingat sekali.. saat itu H-1
sebelum saya wisuda, saya mendapatkan kabar…baik bahwa saya tidak dapat
melanjutkan proses rekrutmen MT PT Astra International Tbk. Saat itu
pengumumannya pada hari senin, 9 oktober 2017 sekitar pukul 3 sore. Saat saya
membuka sms, saya seketika langsung down dan gak mood. Kenapa? Karena saya dan
orang tua saya sudah sangat berharap saya diterima di sana. Saya sangat
berharap sebelum saya wisuda saya sudah dapat kepastian saya kerja dimana.
Ternyata eh ternyata Tuhan berkehendak lain. Masih ada kesempatan besar yang
menunggu di belakang. Saya dilatih dan ditempa terlebih dahulu untuk tetap
bekerja keras, tawakal, dan sabar. Walaupun tidak lolos, saya sangat bersyukur
mengikuti proses rekrutmen PT Astra International Tbk, karena banyak pelajaran
dan pengalaman yang dapat saya ambil.
Sekian dari saya, jika teman-teman ingin bertanya lebih
lanjut tentang tulisan saya ini, Feel free to ask me more detail at daraamc@gmail.com
Semangat wahai fresh graduates!:D
untuk FGD dan wawancara itu pakai bahasa inggris atau indonesia saja ya mba?
BalasHapusWow very inspiratif pengalamannya mbak, mkasih udh mau sharing, even hasilnya tidak sesuai dngan yg diinginkan tpi usaha dan tawakal ttep be the first ya, mkasih jdi ada gambaran saya buat ikut MT Astra ini. :)
BalasHapuskalo boleh tau saat daftar astra virtue pilihannya apa aja yaa? terimakasih sudah membagi pengalamannya 😁
BalasHapusJOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.cc
dewa-lotto.vip