Sudah berulang kali aku dengar ini dalam beberapa kesempatan:
"Mari luruskan niat" dan ajakan ajakan semisalnya
--
Ajakan-ajakan itulah juga yang membuatku bertanya-tanya, sebegitu penting kah niat?
Niat lagi, niat lagi
--
"Bu, berarti kalo boleh aku simpulkan, Islam itu sederhananya:
(1) Niat Benar (karena Allah)
(2) Amal Benar yaa? (Sesuai yang dicontohkan Rasulullah)?"
"Iya Daar, betul"
--
Enaknya jadi muslim, adalah diajak hidup minimalis.
Seneng? Bersyukur. Susah? Bersabar. Dijahatin? Tolaklah dengan kebaikan. Dinyinyirin? Jadilah pemaaf dan jangan pedulikan.
--
Itu semua karena orientasi hidup seorang muslim seharusnya bukan pada harta, tahta, atau wanita. Bukan pada makhluk atau benda. Adalah harus haqqul murni hubungan manusia dengan Sang Pencipta
-
Siapakah 3 orang pertama yang diadili untuk masuk Neraka? Perampok? Pembunuh? Pezina? No no no! Bukan...
Adalah yang mati syahid*, yang alim*, dan yang suka sedekah* (pake tanda bintang). Kenapa?
--
Meski syahid, tapi ia berperang biar disebut sebagai (pemberani)
Meski alim, tapi ia belajar/mengajarkan Quran agar (manusia lain) menyebutnya sebagai orang yang alim
Meski suka sedekah, tapi ia suka bagi bagi uang agar dicap sebagai (orang yang dermawan).
Sia sia bak fatamorgana...mereka bukannya jadi penghuni surga, tapi malahan jadi penghuni pertama Neraka generasi awal!
---
Maka dari itu jangan kepedean,
Karena bukan tentang seberapa kita menawan dihadapan manusia
Ini tentang husssh rahasia yang hanya kita dan Dia Yang Maha Mengetahui
---
Tanya hati,
Tanya niat,
Tanyakan kembali
---
Luruskan niat dalam setiap aktivitas, itulah koentji
Komentar
Posting Komentar