Langsung ke konten utama

Pengalaman Perawatan COVID-19 di Rumah Sakit

 Assalamualaikum semua, 

Pada tulisan saya kali ini saya akan berbagi kepada teman-teman terkait pengalaman mengurus Perawatan COVID-19 di Rumah Sakit. Saya menulis ini untuk membantu para keluarga mendapatkan informasi terkait isolasi covid-19 di rumah sakit.

2 minggu kebelakang, saya mengurus proses perawatan untuk kakak saya dan ibu saya yang terkena COVID-19. Prosesnya saya rangkum menjadi beberapa poin. Mungkin akan berbeda di rumah sakit lain, saya akan share pengalaman saya di Rumah Sakit Mitra Keluarga Pratama Jatiasih, Bekasi.

1. Screening COVID-19

Sebelum dirawat, keluarga pasien akan diminta mengisi form screening Covid. Seperti apakah mengalami gejala gejala yang mirip Covid-19 atau tidak?. Setelah dikumpulkan, kita akan diminta menunggu.


2. Diskusi IGD

Setelah itu, pihak IGD akan memanggil nama kita. Lalu dimintai keterangan terkait pasien. Lalu diminta juga hasil SWAB nya. setelah itu pihak IGD akan menjelaskan kondisi kamar yang kosong. Jika ada kamar perawatan yang kosong, maka pasien akan langsung masuk kamar. namun biasanya hal ini jarang. maka pasien akan diminta dirawat dulu di IGD. Proses perawatannya sama (vitamin, makanan, pengobatan) yang membedakan hanya terkait tempat tidurnya. Jika keluarga dan pasien setuju untuk rawat inap, maka keluarga diminta untuk mengurus proses ke bagian administrasi rawat inap


3.Administrasi rawat inap

kita akan diminta mengisi beberapa data seperti dibawah ini.

proses ini memakan waktu sekitar 30menit jika tidak mengantri.

tips dari saya : jangan lupa sediakan fotokopi KTP, KK. BPJS, DAN hasil SWAB Pasien

Biaya rumah sakit pasien COVID-19 ditanggung pemerintah dengan jaminan dari Kementrian Kesehatan. jadi seharusnya kita tidak mengeluarkan biaya sama sekali


4. Pasien masuk IGD

Jika administrasi sudah lengkap, kita akan disuruh menunggu sebentar, lalu kemudian pihak IGD memanggil perwakilan keluarga dan pasien. pasien akan ditanyakan beberapa hal. setelah itu, pasien boleh masuk ke IGD, lalu perwakilan keluarga akan diminta mengisi beberapa form lagi


5. Perawatan di Rumah Sakit

Setlah pasien masuk IGD, kita tidak diperbolehkan bertemu pasien sampai pasien covid sembuh. kita hanya diperbolehkan mengirim makanan/ barang melalui satpam di depan. setiap beberapa hari sekali, rumah sakit akan mengabarkan kondisi pasien


6. Pasien Sembuh

saat pasien sembuh, kita akan diminta ke bagian administrasi untuk mengambil hasil swab dan rekam medis. prosesnya biasanya 3 jam setelah dokter visit menyatakan pasien boleh pulang.


7. Pengambilan obat

saat hasil swab sudah diterima, kemudian kita harus mengambil obat. Untuk yang tidak punya penyakit bawaan akan diberi 2 macam obat. sedangkan seperti ibuku diberi 5 macam obat karna ada penyakit lambung





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekrutmen Management Trainee PT Astra International Tbk

Halo guys! Pada kali ini, sy akan membayar hutang saya pada diri saya sendiri. Jadi ceritanya, di akhir tahun 2017 kemarin, saya terlintas dalam hati untuk menulis blog tentang pengalaman saya mrngikuti Rekrutmen Management Trainee PT Astra International Tbk. Dalam hati saya, “lolos gak lolos, gue harus tetep ceritain di blog.”. NAH! Ini itu prosesnya sudah saya ikuti dari bulan Oktober.. udah keluar juga haslya, cuma karena alasan blablabla, baru bisa sekarang nulis. Hehe. Lemmepay this account payable. Oke langsung aja, gausah saya jelaskan profil perusahaannya, temen-temen pasti sudah familiar kan dengan PT Astra International Tbk?. Jadi.. sekitar bulan Agustus atau September 2017, saya iseng-iseng apply di https://virtue.astra.co.id sebuah career portal milik PT Astra International Tbk yang jika kita ingin melamar kerja di Astra pusat atau anak-anak perusahaannya, harus melalui wesite tersebut. Saat mendaftar, saya sebenarnya gak niat-niat banget. Karena saya ud...

The power of “laa hawla wa laa quwwata illa billah”

"Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah" Seminggu yang lalu, ada seorang teman yang bercerita tentang lika-liku skripsinya, ia terpaksa harus menambah satu semester lagi untuk menyelesaikan skripsinya. Ia mengaku jujur bahwa hal tersebut disebabkan karena ia yang tidak fokus mengerjakan skripsi karena sambil bekerja . Singkat cerita, sy menenangkan ia, sy kirimkan screenshoot Q.S. Asy-Syura:30 dan Q.S. Al-Baqarah:153 serta hadist yang menjelaskan bahwa musibah yang menimpa manusia itu akibat perbuatan/dosanya sendiri dan tiada musibah yang menimpa manusia sekalipun tertusuk duri kecuali untuk menghapus dosa kita “Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhari no. 5641 . Keesokkan harinya, sy terinspirasi menulis tentang "doa" (di posti...

Dibantu Orang

Kemarin, nugas di Serpong. Dari Serpong, bisa saja langsung menuju Jati Asih, menggunakan bus antar punya klien. Tapi tidak, karena dadakan harus ke Cilegon esok harinya. Sedangkan dokumen yang harus dibawa, serta cap kantor masi ada di meja. Orderlah gojek, tapi tak kunjung dapat. Susah sinyal. Di luar terlihat ibu2 sedang menunggu jemputan. Ku tanyakan pada pak Satpam, "Pak. Yang ke stasiun serpong ada gak ya". Pak satpam dan aku bebarengan keluar menengpk ke parkiran. "Yah, udah pada berangkat semua mbak". Aku kemudian bingung, dan seketika melihat ibu-ibu yang  dari perawakannya urang batak. "Mau bareng sama saya sampai batan?" "Batan itu dimana bu?" "Dekat stasiun.."(kata pak satpam) "Boleh bu boleh" (alhamdulillah kata saya) "Tapi nanti ngantar anak saya dulu ya disitu dekat" . . Akhirnya aku ikut menumpang ibu2 yang baru ku kenal. Juga suami dan anak dan teman anaknya yang baru ku kenal. Ku mul...