Assalamualaikum teman-teman semua,
Apa Kabar?
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat jasmani juga rohani,
Aaamiin
Kalo gue?
Alhamdulillah sehat :)
Jadi, pada postingan kali ini, gue akan membahas pengalaman apa yang gue dapet selama kuliah.
Kalo waktu habis wisuda, gue pernah bahas tentang Manajemen 2013, sekarang ku akan bahas tentang 3 organisasi kampus yang pernah ku ikuti. Tujuannya apa?
Tujuannya, semoga 5-10- bahkan 50 tahun lagi,
Kalian masih bisa nostalgia ketika baca tulisan gue ini.
Dan selagi masih fresh from the oven juga, gue akan menuangkan...menggambarkan...dan mengungkapkan apa sih yang gue rasakan dan gue pelajarin selama ikut organisasi bareng kalian.
Hehe. So? Here we go...
Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Bakrie (HMM-UB) 2014/2015
As you know, kalo gue ceritain dari awal kenapa gue ikutan HMM-UB, pasti akan panjang banget. Dan kalian kemungkinan besar akan bosan. Haha.
So, gue akan menyampaikan beberapa poin aja.
Dahulu kala, saat SMA, gue memang mengikuti yang namanya OSIS. Jadi sekretaris II yang mengurusi seksi bidang 6-10. Walaupun gue bagian dari Badan Pengurus Inti OSIS kala itu, gue saat SMA adalah pribadi yang follower, "iya-iya aja", gue gak berani argumen, gue gak tertarik debat atau mikir berat, gue ada di belakang layar. Meski begitu, gue sebisa mungkin menngerjakan tanggungjawab gue sebaik mungkin.
Nah, di HMM-UB, kebetulan gue terpilih menjadi sekretaris lagi, sekretaris umum II pula wkwk.
Tugas rutinitasnya adalah yaaa berkaitan dengan kesekretariatan. Proposal, Surat-Menyurat, LPJ. Dan tugas sampingannya adalah mengawasi departemen humas. Jadi... Ketua HMM-UB kala itu, membagi bagi tugas ke anggota BPI untuk mengawasi dan mendampingi setiap program kerja departemen. Gue kebagian ngurusi Dept. Humas, Sekretaris I kebagian ngurusi SDM, Bendahara Umum kebagian ngurusi Dept. Kewirausahaan, dan Ketua & Wakil ngurusin semuanya plusss fokus di Departemen Akademik.
Selama mengikuti HMM-UB, jujur gue merasa "lelah"..waktu gue sangat tersita untuk himpunan.
Tapi gue juga "fun"
Tiap harinya, ada rapat atau gak rapat, gue terbiasa pulang lebih dari jam 8 malam.
Naik motor.
Kuningan, Jaksel ke Bekasi
Entah.. genk motor yang beredar pun tidak mempengaruhi keberanian gue untuk pulang malam
(walau gue jujur takut hahaha)
Tentang HMM-UB, ada beberapa poin yang gue pelajarin:
1. Profesionalisme
Hahaha. Klasik sih ya. Tapi jujur, gue belajar apa yang namanya profesionalisme itu dari HMM-UB. kenapa? karena HMM-UB di luar kepngurusan sebenarnya terbagi menjadi beberapa kelompok pertemanan. Yaaa ber genk genk lah.
Tapi.... di kepengurusan, saat rapat, saat kerja, kita gapernah membeda bedakan genk mana genk mana. Semua nya nyatu. Itu yang gue rasaain.
Ketika kita dituntut untuk jadi tim, kita bener-bener akan menjadi tim.
2. Teamwork
Klasik lagi yaaa?! haha gue paling inget kenapa gue bilang teamwork, karena waktu itu dalam 3 bulan kedepan, kita akan mengadakan 2 proker terbesar..yaitu Magstorm (Lomba debat universitas se Indonesia), juga Kaderisasi (regenerasi kepengurusan). Saat itu, kita yang cuma 20-an orang membagi tugas. Membagi dua kelompok. Lo fokus di magstorm, lo fokus di kaderisasi. Fokus disini bukan berarti gak kerja. Tapi fokus ke "konsep".
Jadi misalnya nih gue, gue dulu fokus ke magstorm, gue terjun di konsep magstorm...perintilan2nya. Tapi...gue juga bantu di kaderisasi. Gue saat itu bantu jadi kakak pintu. Tapi... gue cuma sebagai eksekutor. Gue dikasi direction sama temen gue yang kebagian fokus di konsep kaderisasi. Jadi saat itu gue berperan sebagai konseptor magstorm, namun disisi lain gue berperan sebagai eksekutor kaderisasi. Sebaliknya, ada juga temen gue yang berperan sebagai konseptor kaderisasi, dan di lain sisi berperan sebagai eksekutor magstorm.
Hasilnya?
Kedua proker tersebut berjalan sesuai target dan ekspektasi :)
3. Critical Thinking
Udah gue ceritain kan di awal, gue itu pas SMA adalah org yang manggut2 aja. Gue gak tertarik debat, atau mengkritisi suatu keputusan. Berbeda dengan SMA, kebetulaaan...karena faktor gue ditempatkan di BPI, BPI itu dituntut untuk kritis akan program kerja dan keputusan yang akan kita ambil. Misalnya, kayak pas buat proposal... kenapa kita ngadain acara ini? tujuan nya apa? gimana cara nya ini akan berhasil? yaaa kayak gitu lah. Dan gak cuma satu proker, BPI juga mesti mendampingi dan memberi saran semua proker semua departemen. Jadi gue merasa gak ada 'napasnya', wkwk tiap bulan berganti proker. Selesai proker ini, berlanjut pikirin proker berikutnya..
Selain itu, gue merasa semua pengurus HMM-UB kala itu adalah orang-orang yang kritis. Kita kalo gak suka, langsung bilang gak suka di depan. Contoh..waktu itu ketua kita beberapa kali terlaambat datang di meeting proker penting. Yaudah, walaupun dia statusnya ketua, kita berani negur dia. Kita bilang kita gasuka sama dia blablabla. Sampai akhirnya.... ia berubah menjadi lebih baik :))
Juga, kalo meeting tuh suasana hidup banget. "Menurut gue...", "Kalo gue yaaa...", "Gimana kalo...", "Jangan..jangan.. lebih baik kita..."
Mereka adalah orang-orang yang penuh ide dan saran. Dan gue belajar banyak bagaimana cara mereka berpikir
4. Percaya diri
Gue belajar percaya diri dari mereka. Kadang mungkin kita bisa dibilang sombong wkakaak. Parah sih emang, HMM-UB periode gue itu orangnya PD abis. Tapi PD nya diimbangi dengan usaha juga!. Jadi contoh kasusnya adalah, kita tuh ber ambisi peserta acara kita naik sekian kali lipat dari tahun sebelumnya. Dan kejadian... peserta melonjak sekitar 3 kali lipat. Juga, kita punya ambisi mengadakan acara dengan keren dan elegan. Dan kejadian juga, kalo kalian inget bagaimana dekorasi Management Brainstorming tahun 2015, juga gimana para peserta nya kita service dengan baik, itu lah cara bagaimana HMM-UB kala itu mewujudkan ambisinya.
5. Penyayang?
Haha apalagi ya, yang gue kepikiran adalah bahwa HMM-UB itu penyayang. Gue merasa anak-anak HMM-UB saling menyayangi satu sama lain. Walaupun bukan sodara, bukan sahabat (since kita kan geng2an kalo diluar), tapi karena kita kerja bareng 1 tahun, susah senang bersama, itulah mungkin yang menyebabkan ada rasa sayang diantara kita (?).
Gatau sihya, gue merasa nya, anak-anak HMM-UB itu menyayangi gue wkwk
Gue pun juga menyayngi mereka. Jujur, walau gue gak deket secara personal ke semua pengurus, tapi misalkan mereka butuh bantuan, gue gak sungkan untuk membantu (jika memang gue bisa bantu).
Karena gue terlanjur sayang sama nih circle, hehe.
6. Keluarga
Ah, gimana ya.
Tiap 6 bulan sekali setelah 2015 kayaknya kita ngadain reunian mulu. Di Pizza Hut Plaza Festival beberapa kali, di wingstop 1 kali. di rooftop all-seasons sekali,
Jadi, HMM-UB lah yang membuat gue untuk pertama kali nya dinner di rooftop suatu gedung wkakaka. Emang, mereka tuh kekinian gitu anaknya
Basmala Universitas Bakrie 2015/2016
Tentang Basmala, gue gaada niat jadi pengurusnya.
Jujur, I dont have any idea to join this circle.
Jadi...sekitar tahun 2014... gue inget banget gue ketemu temen sejurusan gue yang ikut pengurus Basmala di musola belakang.
gue tanya lah ama dia "eh lagi ada acara festival basmala ya? kayaknya seru"
"iya Dar, ayo ikut, jadi pengurus"
"boleh! kalo lo jadi ketua nya, ajakkin gue ya"
Sumpa yaa itu gue ngasal abis ngomong kayak gitu..
hampir setahun kemudian...2015...ternyata temen gue yg gue ceritain diatas beneran jadi Ketua dong... wkwkwk kebetulan abis.
Dan...setelah kepengurusan HMM-UB berakhir,
ada 2 tawaran yang menghampiri gue..
pertama dari si ketua basmala ini. dan kedua dari ketua BEM kala itu.
mereka sama-sama menawarkan gue suatu posisi di Basmala atau BEM.
Gue galau dong.
yaaa singkat cerita gue memilih Basmala..
Di awal kepengurusan, gue merasa gue paling gak mencerminkan pengurus basmala. Bahkan temen temen sejurusan gue pada kaget. "Hah? Dara Basmala? Serius?"
Kalian harus tau dong, saat meeting basmala pertama kali, gue sama 1 orang temen akhwat doang yang belum pake rok. Dari sekitar 15an org pengurus wanita, hanya 2 org yg belum pake rok..yaitu gue dan temen gue.
Seinget gue juga, mereka udah pada berhijab syar'i.
tinggal gue dan temen gue ini.
Karena gue masih merasa asing,
awal-awal gue jarang ikut kegiatan.
Sampe ditanyain.
Terus di hampir mau ke tengah kepengurusan, gue mulai aktif kembali. gue juga berusaha memperbaiki penampilan dan diri. wkwk.
terinspirasi dari...kalimat ketua basmala waktu itu. "Kita ini kan Basmala, kita harus bisa mencerminkan bagaimana basmala itu". wkwkw gw merasa dooong. gue belom istiqomah pake rok. karena gw juga gak punya banya rok dan belum PD :(. gue juga belom hijab syar'i, karena gw mikirnya takut dibilang sok alim...
tapi dari situ gue belajar pelabn-pelan.
punya duit gue beli rok. gw inget bgt gw beli rok 3 warna seklaigus..harganya 60rbu satunya.
dan stlh terkumpul banyak rok, gue baru sadar bahwa rok pertama yang gw beli itu MAHAL. dan tipis pula :(
Dari semenjak gue memutuskan untuk aktif, akhirnya makin lama gw semakin dekat dengan pengurus2nya.
tadinya gue cuma deket sama 1 org pengurus akhwat (yg belom pake rok itu...jadi kita deket karena satu jurusan juga) dan gue deket sama ketuanya, karena kita satu jurusan juga..
semakin lama, gue makin mengenal pengurus yang lain.
apalagi yang akhwatnya.
gue kira mereka sombong gtu, maksudnya gue takut diceramahin macem2 kan,
tapi mereka tuh baik2 banget
cara ngasih taunya juga halus2
Oke, dari Basmala ini...banyak banget yang bisa gue pelajarin. terutama tentang Islam. Ini adalah beberapa poin yang bisa gue pelajarin dari Basmala :
1. Niat Karena Allah
Gimana pas lo denger kalimat ini? pasti lo mikirnya kayak.... hemmm...
lo mikirnya kayak teori abis ya?
nah ini yang gue dapet dari Basmala.
jadi ceritanya gini,
terkait dg cerita sebelumnya.
semenjak di HMM-UB, gue memiliki mindset bahwa acara yg gue buat harus keren..berhasil..dan banyak pesertanya. Juga, harus bisa mengalahkan acara acara lainnya (di internal kampus) yang juga sedang berlangsung.
waktu itu H-2 acara Festival Basmala (acara terbesar dari Basmala)
nah gw dikasi amanah sebagai anggota divisi acara seminar. seminar ini adalah salah satu rangkaian festival basmala.
saat h-2, tiket seminar masih banyak yg belum terjual. gue sedih dong, agak hopeless. padahal gw berharapnya banyak yg dtg.
tapi tiket masih banyak yg nyisa.
bilanglah gue ke seorang ukhti "duh gmn nih tiket seminar masih bnyk yg belum kejual." trs gw cerita jg kalo gw gak mau kalo peserta nya dikit karena blablabla
"Ukh gapapa ukh, balikin lagi niat kita disini...kita ngadain acara ini karena Allah..bukan karena manusia."
Niat karena Allah,
sampe sekarang gue masih inget percakapan dengan ukhti tsb
2. Senioritas No, Family Yes
gue merasa bahwa basmala itu adalah rumah yang nyaman bagi pengurusnya.
senior-junior, gaada perbedaan.
semua sama-sama belajar.
waktu gue mau wisuda, @ghumaishaproject kan lagi ngadain galang dana,
terus waktu itu adek kelas dari basmala mesen..
katanya mau mesen 25 pcs
dia bilang nanti malam dikirimin daftar namanya.
gue kira buat pengurus mereka dong....
ternyata pas dikirimin nama namanya.. gw kaget!
mereka sengaja mesen buat kado wisuda pengurus angkatan gue.
gmana gak terharu.
pas wisuda, gue tanya dong.
"kalian kok baik banget sih"
terus mereka ngejawab
"iya soal nya kakak kakak juga baik ke kita."
gitu.
uncccch.
3. My door
gw bingung ceritain apalagi tentang basmala,
karena kalau kalian scroll ke postingan-postingan sebelumnya,
gw sempet menceritakan basmala beberapa kali.
intinya, bagi gw basmala itu salah satu pintu gue untuk mengenal islam lebih dekat.
salah satu pintu untuk membuka ilmu.
Baca juga :
https://daraamc.blogspot.co.id/2017/04/dan-tidaklah-aku-menciptakan-jin-dan.html
Senat Mahasiswa Universitas Bakrie 2016/2017
Waktu regenerasi senat, gue gak ikut.
jadi gue gak dekat sama anak-anaknya dari awal kepengurusan.
sebagai mahasiswa tingkat terakhir,
gue agak sombong. wkakaka.
kata temen2 sejurusan gue, "dar lu ngapain ikutan pekan regenerasi senat, lu gak ikut juga pasti lo bakal kepilih."
terus gw mikir, iya juga sih, ngapain ah ikut2an pekan regenerasinya,
yaudah deh..bener aja..gw tetep kepilih walaupun gaikut pekan regenerasinya wkwkkw.
kedok ini terbuka akhirnya.
okaaay lanjut, gue diamanahkan di komisi humas.
ga begitu hectic sih,
cuma ribet di awal kepengurusan karena harus adain open house.
juga benahin beberapa media sosial.
sama peraturan media sosial.
nah yg gue dapet dari senat adalaaah :
1. Belajar kerjasama lintas segala background dan usia
jadi, kalo di HMM-UB gw kan hanya bekerja dengan sejurusan seangkatan seumuran,
kalo di basmala...gw bekerja sama dengan beda jurusan dan beda angkatan (setahun dibawah gue),
nahh kalo di senat, gue bekerja dengan beda jurusan dan beda angkatan (dua tahun dibawah gue).. jadi ruang lingkupnya lebih luas. gue ditantang untuk dapat mengerti pola pikir rekan kerja dibawah gue. karena sebagai senior, gue merasa gue udh punya pengalaman. dan gue udh tau nih, ini harus begini, ini harus begitu. beda sama junior gue, mereka belum ada pengalaman..jadi tantangannya adalah gimana cara nya gw harus educate mereka dlu...sebelum gue ajak mereka diskusi tentang suatu proker.
gw paling merasakan hal ini saat acara open house senat. saat itu, gw jadi ketua acaranya. nah gw menemukan tantangan adalah gue harus bisa koorinasi mereka yg notabene belum ada pengalaman membuat sebuah acara. gue juga harus paham gimana caranya ngedeketin mereka, membuat mereka nyaman kerja sama gue, membuat mereka memiliki acara ini.
2. merasakan jadi DPR
Senat itu di universitas bakrie punya stigma yang negatif. gue bilang stigma yaa..bukan berarti kenyataan.
jadi ari jaman gue maba, senat itu diasumsikan sebagai lembaga yg kerjanya marah2 aja ke bem dan himpunan, lembaga yang..cuap2 aja, gak kerja.
auk dah tuh darimana stigma tersebut berasal..dan siapa pula yg menyebarka isu2 tsb.
dulu guegak begitu peduli sih sama senat.
jadi gw bodo amat jg, tapi gue malah cenderung ikut 'memusuhi' senat, karena gw saat itu ada di himpunan. dan kita suka sebel kalo proker kita di 'intervensi' oleh senat.
sekali lagi, bukan berarti bener2 intervensi
setelah gue masuk senat, gue merasakan bagaimana bekerja sebagai lembaga legislatif. lembaga pembuat peraturan dan pengawasan.
gak seperti org2 bilang.
kita punya kerjaan woy!
cuman kaga keliatan,
karena kita emang kerjanya di balik laptop.
bukan ngadain proker2..
thats why keliatannya gada kerjaan
yaaa di senat ini gue merasakan sih bagaimana rasanya jadi DPR.
Jadi DPR yg dihujat, tapi ketika kita adain forum tanya jawab atau diskusi,
yg dtg dikit...
jadi DPR yang belum mengeluarkan keputusan apa2 , tapi udh di suudzonin..
wkwkwk tapi jadi senat gue akuin seru sih...
Senat membuat gue mengubah cara berpikir gue.
"Jangan judging sebelum merasakan di posisi itu"
3. Design
gue belajarbanyak ttg design.
di senat.
dan gw tdk menyangka,
jadi komisi V humas jadi bekal yang sangat berharga ketika gue membuat bisnis sendiri.
gw udah gak asing lagi sama revisi poster, sense color of design, gimana cara nya maintain medsos suatu bisnis..
yaaa pokoknya gue belajar banyak ttg public relation disini :))
.
.
.
.
Dan sekian yang gue tulis, semoga ada manfaat yang bisa diambil.
Thanks guys!
Kalian secara tidak langsung selalu menginspirasi gue :))
regards,
mintaka aldara
Apa Kabar?
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat jasmani juga rohani,
Aaamiin
Kalo gue?
Alhamdulillah sehat :)
Jadi, pada postingan kali ini, gue akan membahas pengalaman apa yang gue dapet selama kuliah.
Kalo waktu habis wisuda, gue pernah bahas tentang Manajemen 2013, sekarang ku akan bahas tentang 3 organisasi kampus yang pernah ku ikuti. Tujuannya apa?
Tujuannya, semoga 5-10- bahkan 50 tahun lagi,
Kalian masih bisa nostalgia ketika baca tulisan gue ini.
Dan selagi masih fresh from the oven juga, gue akan menuangkan...menggambarkan...dan mengungkapkan apa sih yang gue rasakan dan gue pelajarin selama ikut organisasi bareng kalian.
Hehe. So? Here we go...
Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Bakrie (HMM-UB) 2014/2015
(Banner acara Management Brainstorming 2015)
As you know, kalo gue ceritain dari awal kenapa gue ikutan HMM-UB, pasti akan panjang banget. Dan kalian kemungkinan besar akan bosan. Haha.
So, gue akan menyampaikan beberapa poin aja.
Dahulu kala, saat SMA, gue memang mengikuti yang namanya OSIS. Jadi sekretaris II yang mengurusi seksi bidang 6-10. Walaupun gue bagian dari Badan Pengurus Inti OSIS kala itu, gue saat SMA adalah pribadi yang follower, "iya-iya aja", gue gak berani argumen, gue gak tertarik debat atau mikir berat, gue ada di belakang layar. Meski begitu, gue sebisa mungkin menngerjakan tanggungjawab gue sebaik mungkin.
Nah, di HMM-UB, kebetulan gue terpilih menjadi sekretaris lagi, sekretaris umum II pula wkwk.
Tugas rutinitasnya adalah yaaa berkaitan dengan kesekretariatan. Proposal, Surat-Menyurat, LPJ. Dan tugas sampingannya adalah mengawasi departemen humas. Jadi... Ketua HMM-UB kala itu, membagi bagi tugas ke anggota BPI untuk mengawasi dan mendampingi setiap program kerja departemen. Gue kebagian ngurusi Dept. Humas, Sekretaris I kebagian ngurusi SDM, Bendahara Umum kebagian ngurusi Dept. Kewirausahaan, dan Ketua & Wakil ngurusin semuanya plusss fokus di Departemen Akademik.
Selama mengikuti HMM-UB, jujur gue merasa "lelah"..waktu gue sangat tersita untuk himpunan.
Tapi gue juga "fun"
Tiap harinya, ada rapat atau gak rapat, gue terbiasa pulang lebih dari jam 8 malam.
Naik motor.
Kuningan, Jaksel ke Bekasi
Entah.. genk motor yang beredar pun tidak mempengaruhi keberanian gue untuk pulang malam
(walau gue jujur takut hahaha)
Tentang HMM-UB, ada beberapa poin yang gue pelajarin:
1. Profesionalisme
Hahaha. Klasik sih ya. Tapi jujur, gue belajar apa yang namanya profesionalisme itu dari HMM-UB. kenapa? karena HMM-UB di luar kepngurusan sebenarnya terbagi menjadi beberapa kelompok pertemanan. Yaaa ber genk genk lah.
Tapi.... di kepengurusan, saat rapat, saat kerja, kita gapernah membeda bedakan genk mana genk mana. Semua nya nyatu. Itu yang gue rasaain.
Ketika kita dituntut untuk jadi tim, kita bener-bener akan menjadi tim.
2. Teamwork
Klasik lagi yaaa?! haha gue paling inget kenapa gue bilang teamwork, karena waktu itu dalam 3 bulan kedepan, kita akan mengadakan 2 proker terbesar..yaitu Magstorm (Lomba debat universitas se Indonesia), juga Kaderisasi (regenerasi kepengurusan). Saat itu, kita yang cuma 20-an orang membagi tugas. Membagi dua kelompok. Lo fokus di magstorm, lo fokus di kaderisasi. Fokus disini bukan berarti gak kerja. Tapi fokus ke "konsep".
Jadi misalnya nih gue, gue dulu fokus ke magstorm, gue terjun di konsep magstorm...perintilan2nya. Tapi...gue juga bantu di kaderisasi. Gue saat itu bantu jadi kakak pintu. Tapi... gue cuma sebagai eksekutor. Gue dikasi direction sama temen gue yang kebagian fokus di konsep kaderisasi. Jadi saat itu gue berperan sebagai konseptor magstorm, namun disisi lain gue berperan sebagai eksekutor kaderisasi. Sebaliknya, ada juga temen gue yang berperan sebagai konseptor kaderisasi, dan di lain sisi berperan sebagai eksekutor magstorm.
Hasilnya?
Kedua proker tersebut berjalan sesuai target dan ekspektasi :)
3. Critical Thinking
Udah gue ceritain kan di awal, gue itu pas SMA adalah org yang manggut2 aja. Gue gak tertarik debat, atau mengkritisi suatu keputusan. Berbeda dengan SMA, kebetulaaan...karena faktor gue ditempatkan di BPI, BPI itu dituntut untuk kritis akan program kerja dan keputusan yang akan kita ambil. Misalnya, kayak pas buat proposal... kenapa kita ngadain acara ini? tujuan nya apa? gimana cara nya ini akan berhasil? yaaa kayak gitu lah. Dan gak cuma satu proker, BPI juga mesti mendampingi dan memberi saran semua proker semua departemen. Jadi gue merasa gak ada 'napasnya', wkwk tiap bulan berganti proker. Selesai proker ini, berlanjut pikirin proker berikutnya..
Selain itu, gue merasa semua pengurus HMM-UB kala itu adalah orang-orang yang kritis. Kita kalo gak suka, langsung bilang gak suka di depan. Contoh..waktu itu ketua kita beberapa kali terlaambat datang di meeting proker penting. Yaudah, walaupun dia statusnya ketua, kita berani negur dia. Kita bilang kita gasuka sama dia blablabla. Sampai akhirnya.... ia berubah menjadi lebih baik :))
Juga, kalo meeting tuh suasana hidup banget. "Menurut gue...", "Kalo gue yaaa...", "Gimana kalo...", "Jangan..jangan.. lebih baik kita..."
Mereka adalah orang-orang yang penuh ide dan saran. Dan gue belajar banyak bagaimana cara mereka berpikir
4. Percaya diri
Gue belajar percaya diri dari mereka. Kadang mungkin kita bisa dibilang sombong wkakaak. Parah sih emang, HMM-UB periode gue itu orangnya PD abis. Tapi PD nya diimbangi dengan usaha juga!. Jadi contoh kasusnya adalah, kita tuh ber ambisi peserta acara kita naik sekian kali lipat dari tahun sebelumnya. Dan kejadian... peserta melonjak sekitar 3 kali lipat. Juga, kita punya ambisi mengadakan acara dengan keren dan elegan. Dan kejadian juga, kalo kalian inget bagaimana dekorasi Management Brainstorming tahun 2015, juga gimana para peserta nya kita service dengan baik, itu lah cara bagaimana HMM-UB kala itu mewujudkan ambisinya.
5. Penyayang?
Haha apalagi ya, yang gue kepikiran adalah bahwa HMM-UB itu penyayang. Gue merasa anak-anak HMM-UB saling menyayangi satu sama lain. Walaupun bukan sodara, bukan sahabat (since kita kan geng2an kalo diluar), tapi karena kita kerja bareng 1 tahun, susah senang bersama, itulah mungkin yang menyebabkan ada rasa sayang diantara kita (?).
Gatau sihya, gue merasa nya, anak-anak HMM-UB itu menyayangi gue wkwk
Gue pun juga menyayngi mereka. Jujur, walau gue gak deket secara personal ke semua pengurus, tapi misalkan mereka butuh bantuan, gue gak sungkan untuk membantu (jika memang gue bisa bantu).
Karena gue terlanjur sayang sama nih circle, hehe.
6. Keluarga
Ah, gimana ya.
Tiap 6 bulan sekali setelah 2015 kayaknya kita ngadain reunian mulu. Di Pizza Hut Plaza Festival beberapa kali, di wingstop 1 kali. di rooftop all-seasons sekali,
Jadi, HMM-UB lah yang membuat gue untuk pertama kali nya dinner di rooftop suatu gedung wkakaka. Emang, mereka tuh kekinian gitu anaknya
Basmala Universitas Bakrie 2015/2016
(Dekorasi acara Close House Basmala tahun 2016)
Jujur, I dont have any idea to join this circle.
Jadi...sekitar tahun 2014... gue inget banget gue ketemu temen sejurusan gue yang ikut pengurus Basmala di musola belakang.
gue tanya lah ama dia "eh lagi ada acara festival basmala ya? kayaknya seru"
"iya Dar, ayo ikut, jadi pengurus"
"boleh! kalo lo jadi ketua nya, ajakkin gue ya"
Sumpa yaa itu gue ngasal abis ngomong kayak gitu..
hampir setahun kemudian...2015...ternyata temen gue yg gue ceritain diatas beneran jadi Ketua dong... wkwkwk kebetulan abis.
Dan...setelah kepengurusan HMM-UB berakhir,
ada 2 tawaran yang menghampiri gue..
pertama dari si ketua basmala ini. dan kedua dari ketua BEM kala itu.
mereka sama-sama menawarkan gue suatu posisi di Basmala atau BEM.
Gue galau dong.
yaaa singkat cerita gue memilih Basmala..
Di awal kepengurusan, gue merasa gue paling gak mencerminkan pengurus basmala. Bahkan temen temen sejurusan gue pada kaget. "Hah? Dara Basmala? Serius?"
Kalian harus tau dong, saat meeting basmala pertama kali, gue sama 1 orang temen akhwat doang yang belum pake rok. Dari sekitar 15an org pengurus wanita, hanya 2 org yg belum pake rok..yaitu gue dan temen gue.
Seinget gue juga, mereka udah pada berhijab syar'i.
tinggal gue dan temen gue ini.
Karena gue masih merasa asing,
awal-awal gue jarang ikut kegiatan.
Sampe ditanyain.
Terus di hampir mau ke tengah kepengurusan, gue mulai aktif kembali. gue juga berusaha memperbaiki penampilan dan diri. wkwk.
terinspirasi dari...kalimat ketua basmala waktu itu. "Kita ini kan Basmala, kita harus bisa mencerminkan bagaimana basmala itu". wkwkw gw merasa dooong. gue belom istiqomah pake rok. karena gw juga gak punya banya rok dan belum PD :(. gue juga belom hijab syar'i, karena gw mikirnya takut dibilang sok alim...
tapi dari situ gue belajar pelabn-pelan.
punya duit gue beli rok. gw inget bgt gw beli rok 3 warna seklaigus..harganya 60rbu satunya.
dan stlh terkumpul banyak rok, gue baru sadar bahwa rok pertama yang gw beli itu MAHAL. dan tipis pula :(
Dari semenjak gue memutuskan untuk aktif, akhirnya makin lama gw semakin dekat dengan pengurus2nya.
tadinya gue cuma deket sama 1 org pengurus akhwat (yg belom pake rok itu...jadi kita deket karena satu jurusan juga) dan gue deket sama ketuanya, karena kita satu jurusan juga..
semakin lama, gue makin mengenal pengurus yang lain.
apalagi yang akhwatnya.
gue kira mereka sombong gtu, maksudnya gue takut diceramahin macem2 kan,
tapi mereka tuh baik2 banget
cara ngasih taunya juga halus2
Oke, dari Basmala ini...banyak banget yang bisa gue pelajarin. terutama tentang Islam. Ini adalah beberapa poin yang bisa gue pelajarin dari Basmala :
1. Niat Karena Allah
Gimana pas lo denger kalimat ini? pasti lo mikirnya kayak.... hemmm...
lo mikirnya kayak teori abis ya?
nah ini yang gue dapet dari Basmala.
jadi ceritanya gini,
terkait dg cerita sebelumnya.
semenjak di HMM-UB, gue memiliki mindset bahwa acara yg gue buat harus keren..berhasil..dan banyak pesertanya. Juga, harus bisa mengalahkan acara acara lainnya (di internal kampus) yang juga sedang berlangsung.
waktu itu H-2 acara Festival Basmala (acara terbesar dari Basmala)
nah gw dikasi amanah sebagai anggota divisi acara seminar. seminar ini adalah salah satu rangkaian festival basmala.
saat h-2, tiket seminar masih banyak yg belum terjual. gue sedih dong, agak hopeless. padahal gw berharapnya banyak yg dtg.
tapi tiket masih banyak yg nyisa.
bilanglah gue ke seorang ukhti "duh gmn nih tiket seminar masih bnyk yg belum kejual." trs gw cerita jg kalo gw gak mau kalo peserta nya dikit karena blablabla
"Ukh gapapa ukh, balikin lagi niat kita disini...kita ngadain acara ini karena Allah..bukan karena manusia."
Niat karena Allah,
sampe sekarang gue masih inget percakapan dengan ukhti tsb
2. Senioritas No, Family Yes
gue merasa bahwa basmala itu adalah rumah yang nyaman bagi pengurusnya.
senior-junior, gaada perbedaan.
semua sama-sama belajar.
waktu gue mau wisuda, @ghumaishaproject kan lagi ngadain galang dana,
terus waktu itu adek kelas dari basmala mesen..
katanya mau mesen 25 pcs
dia bilang nanti malam dikirimin daftar namanya.
gue kira buat pengurus mereka dong....
ternyata pas dikirimin nama namanya.. gw kaget!
mereka sengaja mesen buat kado wisuda pengurus angkatan gue.
gmana gak terharu.
pas wisuda, gue tanya dong.
"kalian kok baik banget sih"
terus mereka ngejawab
"iya soal nya kakak kakak juga baik ke kita."
gitu.
uncccch.
3. My door
gw bingung ceritain apalagi tentang basmala,
karena kalau kalian scroll ke postingan-postingan sebelumnya,
gw sempet menceritakan basmala beberapa kali.
intinya, bagi gw basmala itu salah satu pintu gue untuk mengenal islam lebih dekat.
salah satu pintu untuk membuka ilmu.
Baca juga :
https://daraamc.blogspot.co.id/2017/04/dan-tidaklah-aku-menciptakan-jin-dan.html
Senat Mahasiswa Universitas Bakrie 2016/2017
(Waktu Muker Senat di awal kepengurusan)
Waktu regenerasi senat, gue gak ikut.
jadi gue gak dekat sama anak-anaknya dari awal kepengurusan.
sebagai mahasiswa tingkat terakhir,
gue agak sombong. wkakaka.
kata temen2 sejurusan gue, "dar lu ngapain ikutan pekan regenerasi senat, lu gak ikut juga pasti lo bakal kepilih."
terus gw mikir, iya juga sih, ngapain ah ikut2an pekan regenerasinya,
yaudah deh..bener aja..gw tetep kepilih walaupun gaikut pekan regenerasinya wkwkkw.
kedok ini terbuka akhirnya.
okaaay lanjut, gue diamanahkan di komisi humas.
ga begitu hectic sih,
cuma ribet di awal kepengurusan karena harus adain open house.
juga benahin beberapa media sosial.
sama peraturan media sosial.
nah yg gue dapet dari senat adalaaah :
1. Belajar kerjasama lintas segala background dan usia
jadi, kalo di HMM-UB gw kan hanya bekerja dengan sejurusan seangkatan seumuran,
kalo di basmala...gw bekerja sama dengan beda jurusan dan beda angkatan (setahun dibawah gue),
nahh kalo di senat, gue bekerja dengan beda jurusan dan beda angkatan (dua tahun dibawah gue).. jadi ruang lingkupnya lebih luas. gue ditantang untuk dapat mengerti pola pikir rekan kerja dibawah gue. karena sebagai senior, gue merasa gue udh punya pengalaman. dan gue udh tau nih, ini harus begini, ini harus begitu. beda sama junior gue, mereka belum ada pengalaman..jadi tantangannya adalah gimana cara nya gw harus educate mereka dlu...sebelum gue ajak mereka diskusi tentang suatu proker.
gw paling merasakan hal ini saat acara open house senat. saat itu, gw jadi ketua acaranya. nah gw menemukan tantangan adalah gue harus bisa koorinasi mereka yg notabene belum ada pengalaman membuat sebuah acara. gue juga harus paham gimana caranya ngedeketin mereka, membuat mereka nyaman kerja sama gue, membuat mereka memiliki acara ini.
2. merasakan jadi DPR
Senat itu di universitas bakrie punya stigma yang negatif. gue bilang stigma yaa..bukan berarti kenyataan.
jadi ari jaman gue maba, senat itu diasumsikan sebagai lembaga yg kerjanya marah2 aja ke bem dan himpunan, lembaga yang..cuap2 aja, gak kerja.
auk dah tuh darimana stigma tersebut berasal..dan siapa pula yg menyebarka isu2 tsb.
dulu guegak begitu peduli sih sama senat.
jadi gw bodo amat jg, tapi gue malah cenderung ikut 'memusuhi' senat, karena gw saat itu ada di himpunan. dan kita suka sebel kalo proker kita di 'intervensi' oleh senat.
sekali lagi, bukan berarti bener2 intervensi
setelah gue masuk senat, gue merasakan bagaimana bekerja sebagai lembaga legislatif. lembaga pembuat peraturan dan pengawasan.
gak seperti org2 bilang.
kita punya kerjaan woy!
cuman kaga keliatan,
karena kita emang kerjanya di balik laptop.
bukan ngadain proker2..
thats why keliatannya gada kerjaan
yaaa di senat ini gue merasakan sih bagaimana rasanya jadi DPR.
Jadi DPR yg dihujat, tapi ketika kita adain forum tanya jawab atau diskusi,
yg dtg dikit...
jadi DPR yang belum mengeluarkan keputusan apa2 , tapi udh di suudzonin..
wkwkwk tapi jadi senat gue akuin seru sih...
Senat membuat gue mengubah cara berpikir gue.
"Jangan judging sebelum merasakan di posisi itu"
3. Design
gue belajarbanyak ttg design.
di senat.
dan gw tdk menyangka,
jadi komisi V humas jadi bekal yang sangat berharga ketika gue membuat bisnis sendiri.
gw udah gak asing lagi sama revisi poster, sense color of design, gimana cara nya maintain medsos suatu bisnis..
yaaa pokoknya gue belajar banyak ttg public relation disini :))
.
.
.
.
Dan sekian yang gue tulis, semoga ada manfaat yang bisa diambil.
Thanks guys!
Kalian secara tidak langsung selalu menginspirasi gue :))
regards,
mintaka aldara
Komentar
Posting Komentar