[Penerimaan Si Wanita Pemimpi]
Kemarin saya bertemu wanita pemimpi,
Bagaimana tidak, di saat yang saya pikirkan hanyalah mau bolang (re:main) kemana setelah usai sekolah,
Bagaimana tidak, di saat yang saya pikirkan hanyalah mau bolang (re:main) kemana setelah usai sekolah,
Ia sudah merencanakan masa depannya dengan jelas. Ingin kuliah jurusan apa. Ingin jadi apa.
Di usia yang masih belasan. Ya. Saat saya masih memakai seragam putih yang sedikit dikeluarkan bagian belakangnya dengan rok biru dongker yang bandel nya, agak sedikit diatas lutut
Bertahun-tahun setelahnya, kami tetap menyempatkan bersua. Meski ia di kota yang berbeda, sampai tiba kemarin.. Ia kembali ke kota yang sama dengan saya. Kota di mana kami tinggal.
Mulai lah ia bercerita, bahwa kini mimpinya berubah. Heran. Sampai saya heran ketika ia berkata "tahun ini gw gaada rencana apa-apa sih". "I want to marry me first"
Kemana ia dengan mimpi nya yang tinggi itu? Yang ketika taun lalu atau dua tahun lalu, saya memandangnya dengan wanita visioner.. Dengan tatapan yang sangat tajam akan mimpinya
"Itu gue yang dulu", katanya.
Lalu saya katakan padanya bahwa, wah.. Manusia berubah ya. Ia katakan mengapa ia tidak sebegitu nya 'ngoyo di tahun ini, karena ia tak mau sakit..jatuh.. Jika impian nya tidak tercapai.
Lalu saya katakan padanya bahwa, wah.. Manusia berubah ya. Ia katakan mengapa ia tidak sebegitu nya 'ngoyo di tahun ini, karena ia tak mau sakit..jatuh.. Jika impian nya tidak tercapai.
Pun, mengapa ia tak sebegitu ter-planning nya seperti kala itu, karena ia menemukan sesuatu yang baru.. Yang mendengarkan kata hatinya.. Yang lebih bermakna, saya menilainya.
Bagaimana tidak, jarang saya temui pemudi macam seperti dia. Dia adalah seorang lulusan sarjana teknik yang punya mimpi besar dari sejak SMP untuk bekerja di Migas.
Namun, kemarin..
Ia nyatakan ia berubah.
Ia melihat sisi yang berbeda.
Ia ingin menjadi pihak ketiga,
Bukan pemerintah bukan perusahaan.
Ia nyatakan ia berubah.
Ia melihat sisi yang berbeda.
Ia ingin menjadi pihak ketiga,
Bukan pemerintah bukan perusahaan.
Tapi pihak ketiga yang netral dalam kaitan dampak eksploitasi migas terhadap lingkungan.
Jauh sekali,,
Ketika banyak pemudi yang dominan memikirkan "gaji besar",
Ia sekarang beralih.. Ingin mendapatkan pekerjaan yang juga peduli terhadap lingkungan, tidak merusak lingkungan, dan berdamai dengan idealismenya.
Kita doakan semoga pekerjaan terbaik itu cepat singgah kepada nya :)
"Gw sekarang lebih menerima sih"
"Lebih tawakal ya?"
"Iya, tawakal ya namanya?"
-isi obrolan kami lainnya
"Lebih tawakal ya?"
"Iya, tawakal ya namanya?"
-isi obrolan kami lainnya
-Transjakarta Pluit-Pinang Ranti, 4 Maret 2019 19:18-
Komentar
Posting Komentar