Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Weekend

"Kakak kalau weekend ngapain?" "Tidur.. Terus merenung" Lalu mereka tertawa seakan menganggap Saya bercanda. Pikiran menagih jari untuk menulis, Waktu sendirian menanyakan refleksi Akan keseharian. Sesungguhnya, memang terlalu banyak Yang bisa jadi pelajaran Jika saja diam dan mau mengambil Pelajaran

Desember, 2019

Desember, 2019 Semoga Kita tidak lagi berlelah lelah Mengejar dunia yang tiada habisnya, memuaskan keinginan yang tiada ujungnya, Kesana kemari pagi siang petang tanpa ada juntrungannya. Berulang, bahkan sampai mengorbankan malam. Kita pelupa, Kita ingat jika diingatkan, Kita bak pura pura lalu lupa. Masa muda cepat sirna, Pun masa tua hanyalah setelah sekejap mata. Harapan seorang wanita, Moga-moga bukan ia yang mengejar dunia tapi dunia yang tunduk di hadapannya. Tidak cuma-cuma, tentunya.

Ikatan yang kuat

Ikatan yang kuat ----- Keinginan akan ikatan yang kuat, Kadang-tak jarang melupakan esensi dari ikatan yang kuat Kita berubah demi, Kita beranjak demi, Kita menunggu- dan tanpa berbuat, Hati-hati ada yang terlewat. Detik yang akan terlewat, "Kini"

Singgah

Singgah --- Bulan sebelas, tahun dua ribu sembilan belas. Bekasi. Memasuki angka dua puluh empat, menuju angka dua puluh lima. Singgah, kata itu yang terlintas. Entah apa yang sedang kita lakukan, apa yang kita perjuangkan, apa yang kita impikan-dambakan-idam idamkan, Pada ujung muara, kita sadar Kita hanya singgah Sering kita melupa Hanya karena tergoda Oleh kilauan indahnya tempat sementara Dengan segala keilusiannya Seseorang pernah bilang, Semua adalah kendaraan, Kita lah nahkodanya, Mau dibawa kemana?

Semua Orang Lupa Bahwa

"Everyone thinks of changing the world, but no one thinks of changing himself." -Leo Tolstoy Saya ingin, mengubah sese-du-ti orang di sekitar saya. Lalu saya teringat kutipan di atas, seperti disambar. Cara termudah sebenarnya adalah dimulaindari diri sendiri. Dimulai dari hal apa yang dapat kita kontrol. Diri sendiri. Bingung untuk melanjutkan paragraf ini, Sepertinya cukup sekian. Hehe.

Berbagi berekspresi

Alih alih berbagi, Sering kita tak tau, mana yang berguna Mana yang berbagi. Alih alih ekspresi, Sering kita tak sadar, Mana yang dibutuhkan, atau tidak terlalu diinginkan. Jangan jangan kita jadi sebab, Terbuangnya waktu luang orang lain. Walau sebenarnya boleh-boleh saja berbagi dan berekspresi. Boleh saja. Betapa mulianya kita diajarkan, Bahwa setiap hempasan adalah celah bagi kebaikkan. Maka walaupun boleh tapi tak ada makna, sungguh disayangkan. Sungguh merugi sebenarnya. Ini catatan. Bagi saya

[BERTANYA]

Bertanya-tanya saya, Pada yang terjadi pada saya, Kenapa dan kenapa. Melihat lihat saya, Ke sekeliling saya, Mereka biasa saja. Tak ada hal besar yang terjadi. Mereka pada umumnya. Lurus lurus saja. Kemudian saya berkaca. Bukankah memang kamu tidak mau jadi yang biasa. Lalu diberi yang segini saja? Kamu bertanya? Yang seperti ini saja tidak bisa, bagaimana yang nanti? Berdiamlah saya. Bergeraklah saya. Berpasrah, skenario apa lagi berikutnya.

Bukan Tempat Menye Menye

"Dara mah nyengar-nyengir terus, kayak gapunya masalah" Saya hanya tersenyum lalu tambah menyengir "Apakah saya pandai bersandiwara" --- Saya berkesimpulan, Dunia ini bukan tempat menye menye. Kalau kamu tidak bisa mengendalikan dunia, Maka dunia akan mempermainkan mu. Kurang lebih begitu wejangan yang saya tangkap dari Buku Robett Kiyosaki --- Allah tidak akan memberikan ujian yang mana kita tak sanggup memikulnya --- Jadi kalau kamu dapet masalah, berarti kamu SANGGUP

KESAN

"Kamu umurnya berapa?" "24" "Ini hari pertama Bapak narik. Bapak baru aja kehilangan anak. Seumuran kamu persis" --- Malam itu, yang tadinya saya sudah capek untuk berbincang-bincang, entah kenapa awalnya saya yang mulai banyak bertanya. Sampai pada saat nya beliau, supir taksi online di samping saya mengungkapkan isi hati nya. Masih jelas di telinga saya. "Bapak baru kehilangan anak" --- "Ibunya masih suka nangis pak?" "Yaaa masih. Bapak aja diam diam masih netes ga kerasa" "Ohhh deket banget yaa pak sama anaknya?" "Iyaaa karena anak ini paling sering di rumah" --- Lalu saya dan teman di belakang saya saat itu jadi tempat curahan hati. Diceritakan tentang anak anak temannya yang sepeninggalnya menceritakan kebaikkan almarhum anaknya. "Yaaa kita kan gak tau anak kita kalo di luar gimana. Ternyata dia orang baik. Temen temennya pada bilang..." --- Kami salah jalan. Yang seharusnya ...

RIDHA

Ada dua sikap saat melihat kebahagiaan orang lain. Ikut berbahagia, atau tidak timbul iri. Kita semua belajar, untuk ikut berbahagia atas semua nikmat yang kita lihat disandingkan pada orang lain. Kita mungkin merasa biasa, jika nikmat tetangga adalah nikmat yang sudah pernah kita rasakan sebelumnya. Ah, saya sudah merasakan. Sayangnya, syaitan punya cara. Menghasut pikiran untuk jadi tidak bahagia. Karena pencapaian entah kesenangan orang lain yang kita lihat. RIDHA, Maka kita belajar untuk ridha atas semua yang tertuliskan pada kita. Pun pada orang lain yang sudah ada ketetapannya. Yang kita tak tau apa yang diambil darinya sebelumnya. RIDHA.

Sahabat yang Hilang

Saya punya seorang sahabat. Yang kala itu saya kira dia lah yang paling dekat dengan saya. Yang saya ceritakan A sampai sampai hampir Z kehidupan saya. Tentang masa lalu, harapan masa depan, tentang keluarga, serta jejak kisah virus merah jambu. Saya bahkan sudah bertekad, jikalau nanti dekat dengan seseorang, filter dari nya (sahabat saya) akan menjadi pertimbangan penting. Karena saya tau, dia akan paham siapa yang sekiranya cocok untuk saya. Hampir tiap hari bertukar kabar, hampir tiap minggu update kehidupan, berjalan jauh bersama membuat kami sedemikian seperti saudara. Sampai tibalah hari dimana ia seolah menghilang. Tak basa-basi, tak banyak berdiskusi. Hanya menanggapi seperlunya. Dan bahkan tak tinggalkan tanda-tanda. Salah saya apa? Apakah dia berubah? Ini pun mengingatkan saya pada seorang sahabat lainnya. Yang menarik diri dari hingar bingar dunia per mayaan. Yang susah sekali dihubungi pun apalagi ditemui. Baru-baru saya tau, ada alasan. Adalah ia yang mau mene...

Hikmah

Yang satu minta didoakan lancar menuju tanggal lamaran, Yang satu meminta saran apakah dengan waktu sekian bulan cukup untuk waktu persiapan pernikahan, Yang satu cerita tentang kekesalannya, pada teman-teman nya yang sepertinya hidup nya enak, tidak bekerja dan tidak punya tanggungan.. Lalu malah merencanakan jalan-jalan, Yang satu lagi bercerita bahwa masih belum merasa selesai dari dirinya sendiri, Yang satu lagi mengaku.. tentang diagnosa penyakit mental atas dirinya, Selalu ada cerita, dari kepala yang berbeda, dari kondisi hati yang rupa-rupa. Semoga apa-apa yang kita dengarkan dapat menjadi pembelajaran. Karena tak perlulah mengalami untuk dikaruniai hikmah. Cukup dengar dan rasakan

Sibuk Sabar

Sering saya sibuk Kesana kemari Bertanya ini dan ini Sering saya rewel Mencurahkan isi hati Tentang kini dan kini Sabar, Padahal selalu saja saya dibisiki diri Untuk sabar, Lalu dibisiki lagi, Ini hanya sebentar...

yang setia

yang setia, tidak ada. Selain buku pedoman yang tiap hari ia bolak-balik. Yang ia sesali, atas apa yang telah ia biarkan terjadi. Tentang apa yang bertentangan dari apa yang dikata buku tersebut. Terpejam. Memohon perlindungan juga pertolongan atas apa apa yang tiada diharap juga diinginkan. yang setia, tidak ada. Selain jejak jejak yang ia buat, Yang berusaha ia tebar dan sebar dimana saja. Harapnya semoga, Yang setia akan membuahkan, Buah manis nan berlimpah di hari yang pasti.

Dilema

Dilema. Tentang bersuara dan tentang diam Itu dilema. Tentang putih atau berusaha memutihkan abu abu, itu dilema. Sampai kapan menunggu hitam berubah menjadi putih, itu selalu ditanya. Tentang apakah si abu-abu layak untuk bersuara Apakah si abu-abu sudah selayaknya putih? Mungkin diam sejenak, minggir sebentar, Mundur dan berkaca saja daripada dilema.

Keberkahan Waktu

ini adalah bulan ke -10 dari 12 di tahun 2019. Minggu ini bisa dibilang minggu yang berat, bagi saya dan rekan satu divisi. Lelang memaksa kami untuk bekerja lebih keras, lebih lama, namun harus cepat. Iya, kami akan submit dua lelang dalam kurun waktu seminggu. Jarang pula, saya masih terjaga di malam (pagi) ini. Kalau bukan terpaksa dan genting, buat apa begadang oh begadang. Waktu yang terus berputar, detik yang cepat melaju..semakin membuat saya bertanya. Apakah hari ini, keberkahan menyelimuti ku? Semoga iya, dan selalu.

30 S 19 (3)

Reflection(3) Banyak hal-hal yang harus diselesaikan dengan jalan sabar. Dengan berusaha, dan tetap menjalani yang ada di depan mata. Bukan karena menyerah pada keadaan, tak acuh atau tak bersemangat menggapai asa. Karna tidak selalu yang kau inginkan, berjalan sesuai dengan kemauan. Begitu katanya kamus dunia. Pernah kubaca, doa adalah senjata, Pernah kudengar, bahwa hikmah adalah barang milik mukmin yang hilang, Sering lupa bahwa ada satu harta berharga yang kita punya, Itulah doa di setiap hela. Juga hikmah di setiap tapak. "Sesungguhnya ilmu itu didapat hanya dengan belajar. Dan kesabaran itu diperoleh hanya dengan latihan." -Hadits Selamat berlatih untuk siapa saja.

30 S 19 (2)

Relection (2) "Tidak ada yang gratis di dunia ini" "Tidak ada tempat untuk pemalas" Entah menggapai dunia pun meraih syurga, Tidak ada yang gratis. Tidak ada tempat pula bagi si pemalas. Si pekerja keras akan kerja bagai kuda untuk mendapat kan dunia. Si pejuang sholat malam, akan memaksakan tubunnya tersiram dinginnya air malam. Semua butuh pengorbanan, butuh usaha, kemauan, konsistensi. Ntah dunia ataupun syurga, kita sama sama sedang berjuang tuk menggapainya. Sekali lagi, tidak ada tempat untuk pemalas.

30 S 19

Reflection (1) Hari ini saya tepat 24 tahun. Alhamdulillah. Tidak terkira nikmat Iman, Islam, Kesehatan, Keluarga, Teman, Pekerjaan. Alhamdulillah untuk semua yang Allah berikan pada saya, yang jikalau tidak menjadi senyuman, lalu akan menjadi pelajaran. "Aku tidak sebaik yang kau ucapkan, dan tidak seburuk yang kau pikirkan"--Ali Bin Abi Thalib Saya selalu takut. Dengan apa apa yang saya tuliskan selama ini. Saya takut. Saya merasa munafik. Ada, saat saya lupa dengan tulisan saya. Pernah, saat saya melakukan hal yang sebaliknya. Kadang saya terlena dengan dunia. Kadang dengan pedenya kan masuk surga. Astagfirullah. Ah, doakan saya. Yang banyak. Ingatkan saya yang sering. Taun taun setelah kelulusan, bagi saya memberikan super pembelajaran. Iya, bukan saja bagi saya, bagi teman teman saya pun begitu. Siap tidak siap, kami memang sebenarnya mampu. Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Iya, kita mampu sebenarnya Dear... Sa...

Harta yang paling berharga ; teman saliha

Pengennya ukh, niatnya begitu tapi kenyataannya ngga ukh 🤭 jadi yaa kayak bikin evaluasi gitu ukh.. karena kamu juga pasti tau kan ukh ada hadist yang Rasulullah bersabda "amalan yang sedikit namun istiqomah lbh Allah cintai dibandingkan amalan yg besar namun tidak Istiqomah" seperti itu lah kurang lbh hadistnya, untuk riwayat dan detialnya monggo di searching dr sumber terpercaya yaa ukh hehe Terus hubungan ke pertanyaan kamu, jadi aku mikirnya untuk waktu luang itu yaa kalau bisa kita pake dengan mencapai target² ibadah tadi ukh, or at least kalau lg futur alias males emang better tidur sih ukh kalau aku pribadi.. makannya maaf yaa aku lama dan jarang bales chat 😅 Kmrn pas aku kajian, aku diingetin lagi ukh kayak gini "kalau anggota badan kita ngga disibukkan dalam kebaikan, pasti itu sedang disibukkan dalam keburukan" contohnya kmrn sedang bahas tentang lisan kan ukh.. kayak ustadznya ngasih perumpamaan gini >> misal ada org mau ngajak kita gibah, ...

Cinta Anti Mainstream Part II

Seorang wanita ditanyai wanita lainnya tentang bagaimana caranya ia akan menikah. Wanita ini ingin menempuh jalan yang tidak kebanyakkan orang memilih nya. Wanita ini sudah bertekad untuk dijemput laki-laki yang sudah tertulis namanya 50.000 tahun lalu untuk nya dengan cara yang sudah sebagaimana mestinya. Cara yang anggun, elegan, dan penuh makna. Bertahun berlalu, ada satu dan masih ada satu nama yang ia pikirkan yang ia rasa, mungkin akan menjadi yang tepat. Lagi lagi hanya praduga. Bercerita lah wanita ini pada orang yang sama yang ia mintai nasihat pada cerita Cinta Anti Mainstrem Part I.  http://daraamc.blogspot.com/2017/11/cinta-anti-mainstream.html?m=1 Percakapan ini, ia beri judul.."Beri Aku Nasihat" Yaaa banyak2 istighfar klo dlm kondisi gini. *buat aku jugak Karena tipis antara bisikan syaithan dan niat udzur pribadi. Radhitubillaahi rabbaa wabil islaami diinaa, wa bi muhammadin shallallaahu 'alaihi wasallama nabiyaa. Tuh, bacaan l...

Kampung

Kita melangkah dari satu fase ke fase lain Dari masalah ke masalah lain Dari lelah satu ke lelah berikutnya Pun dari ladang pahala yang ini ke ladang pahala yang itu Semoga di setiap tapak, Kita selalu ingat kampung kita sesungguhnya Akhirat.

Masalah Akan Terus Ada

Kala itu saya bertemu seseorang, Di tengah ramainya pesta pernikahan. Lalu saya tanyakan, bagaimana masalahmu? Masalah ini sudah selesai kan? Mana selesai. Masalah akan tetap terus ada dar. Dialah orang pertama, yang dengan lantang berkawan dengan masalah. Jarang.

23

23 Kita sibuk menerka nerka Menduga-duga apakah ini dan itu Padahal saat ini adalah saat yang dinanti Oleh masa sebelumnya Adapun begitu nanti, Masa setelahnya adalah harapan dari masa ini Maka sampai kapan sibuk menerka Maka hingga kapan kita lupa Kita yang disini

Asumsi

Bila asumsi itu dituruti, Bisa jadi kita kan merugi, Sebab asumsi hanya bisikan hati, Mana bukti. Meski tak tau asumsi yang selama ini mengisi, Benar atau ilusi, Setidaknya penyebab asumsi, Membuat hari terisi.

Si banyak mau

Jika ingin sesuatu, orang - orang bilang.. Menabung lah.. Hemat lah.. Sampai suatu saat ada yang bilang lain.. "..maka yang harus ditingkatkan adalah penghasilan" Sebuah perspektif baru dan rasional yang menjawab harga harga kebutuhan hidup yang semakin meningkat Kemarin lusa, Saya bertemu seorang sahabat. Membicarakan topik yang tiada bosannya Diomong omongi di kalangan se usia kami.. "Pernikahan" Jangan sampai alasan "realistis" menghancurkan impian, Yaa kebetulan kami sama sama sang pemimpi Membuat saya berpikir, Bahwa hemat bukan satu satunya jalan. Bahwa tidak hemat bukan berarti boros. Misalnya saja, tentang pernikahan. Beberapa waktu lalu saya sempat berpikir.. bagaimana ya cara menikah dengan resepsi yang budgetnya 'murah. Apa di rumah aja? Ah tapi repot kasian orang rumah Apa nikah di KUA aja? Ah ini terlalu nekat Apaaa ngundang sedikit orang saja? Seperti tak mungkin rasanya mengingat betapa banyak relasi kedua orang...

Satu hari tiga cerita (3)

[Financial Technology yang Menyayat Hati] Cerita terakhir datang dari seorang teman lama satu almamater. Ada yang baru dari rupanya. Ia telah beranjak. Berhijab. "Di (ia menyebutkan nama kantor lamanya), adalah titik balik kehidupan gue." "Di sana belajar banyak hal." Saya sangat lega ketika mendengar iatak lagi bekerja di lembaga riba. Bukan. Bukan rentenir. Tapi lembaga riba yang lebih modern. Industri nya di istilahkan dengan "Fintech". Walau perlu dicatat tidak semua fintech mengandung riba, Nyata nya.. fintech yang proses bisnisnya riba.. sekarang digandrungi masyarakat. Maksud saya, pinjam dana online. Saya pun dengan khidmat mendengarkan ceritanya. Teman saya ini saat bekerja disana, bekerja sebagai lead researcher yang salah satu tugasnya keluar luar kota mengamati proses penagihan si tukang tagih. "Yaa lo tau gw gak tegaan kan." Lalu teman saya menceritakan banyak case yang ia temui. Ada seorang wanita yang bunuh diri kare...

Satu hari tiga cerita (2)

Fondasi PAUD Cerita kedua, yang sebenarnya saya dengarkan duluan sebelum cerita pertama.. datang dari rekan kantor saya juga. Seperti biasanya, tiap makan siang kami duduk ngeriung ngelingkar bareng di sebuah ruangan dekat dapur untuk makan lesehan bersama. Lupa awalnya bagaimana, teman saya ini bercerita tentang masa kecilnya. Dimana saat ia SD.. betul betul ia di didik dengan pendidikan agama yang extra. Pagi sampai siang sekolah negeri kemudian pulang sebentar.. mandi.. dan langsung bersiap-siap untuk sekolah sore madrasah ibtidaiyah. Begitu terus berlanjut sampai ia lulus SD . Namun teman saya mengaku ia tidak terlalu suka pendidikan yang seperti itu, menbuatnya terkekang, dan malah sewaktu SMP ia mencoba coba hal baru walaupun tau hal itu salah. Tapi biar begitu, ia mengakui ia..kakak.. dan adiknya diberikan fondasi yang kuat saat kecil terkait agama . Hal ini menjawab pertanyaan saya. Karena dari beberapa teman kantor yang saya kenal, teman saya ini salah satu yang tak ting...

Satu hari tiga cerita

Dunia tetap berjalan Cerita pertama datang dari rekan kerja saya. Seperti biasa kami yang tak sungkan berbagi keluh kesah maupun suka tentang pekerjaan, sering kali membicarakan nilai nilai kehidupan. Ea . Kemarin kami sedang berkhayal.. membayangkan pekerjaan yang kami impikan. Beda mimpi tentu. Lalu kami bertanya tanya sendiri, tapi.. apakah jika kami sudah mendapatkan pekerjaan yang kami mau, semuanya selesai? Jawabannya belum tentu . Sama seperti kaum kami, yaa kami wanita kebanyakkan yang sering mau menyerah ketika beban kerja terasa sangat menekan "ah mau nikah aja kalo kayak gini". Tapi kami seakan lupa bahwa menikah bukan berarti tak ada masalah. Kami lupa bahwa manusia hidup dari satu masalah menuju ke masalah berikutnya. Selama ia hidup, pasti ia punya masalah. Beda dengan ketika di surga.. tak ada lagi ada yang namanya masalah. Jadi kuncinya bukan kondisi kita yang membuat kita bahagia, tapi cara kita menanggapi atau menghadapi kondisi kita yang menentukan p...

Cerita detail

Beberapa menit yang lalu, saya update feeds. Tentang luang. Dan saya memajang gambar rak rak buku gramedia yang baru saja saya ambil beberapa jam lalu. Sepulang kerja. "Kalo ketemu boleh nih. Ceritain detail." Saya tersenyum membaca sebuah komentar yang muncul dalam laman komen instagram saya. Mengapa? Karena tak panjang ceritanya, tak sedetail yang dibayangkan alurnya. Hanya sebatas menyayangkan diri. "Mengapa baru sekarang suka menyelami aksara?" Mengapa baru sekarang di saat waktu luang sedikit dengan tuntutan yang semakin meranjak? Teringat percakapan saya dengan seorang sahabat saya sewaktu kami kelas tahsin (kelas belajar membaca Qur'an). Yang termuda di kelas kami sedang setoran bacaan ke ustadzah kami. Ia masih duduk di bangku SMA. Entah kelas berapa. Tapi yang pasti, ia sering izin pulang duluan saat kelas tahsin. Karena harus masuk sekolah untuk ikut ekstrakurikuler. "Wah pas banget ya. (Sambil melihat ke arah teman kami yang termuda i...

Penerimaan Wanita Pemimpi

[Penerimaan Si Wanita Pemimpi] Kemarin saya bertemu wanita pemimpi, Bagaimana tidak, di saat yang saya pikirkan hanyalah mau bolang (re:main) kemana setelah usai sekolah, Ia sudah merencanakan masa depannya dengan jelas. Ingin kuliah jurusan apa. Ingin jadi apa.  Di usia yang masih belasan. Ya. Saat saya masih memakai seragam putih yang sedikit dikeluarkan bagian belakangnya dengan rok biru dongker yang bandel nya, agak sedikit diatas lutut Bertahun-tahun setelahnya, kami tetap menyempatkan bersua. Meski ia di kota yang berbeda, sampai tiba kemarin.. Ia kembali ke kota yang sama dengan saya. Kota di mana kami tinggal. Mulai lah ia bercerita, bahwa kini mimpinya berubah. Heran. Sampai saya heran ketika ia berkata "tahun ini gw gaada rencana apa-apa sih". "I want to marry me first" Kemana ia dengan mimpi nya yang tinggi itu? Yang ketika taun lalu atau dua tahun lalu, saya memandangnya dengan wanita visioner.. Dengan tatapan yang sangat tajam a...

Bagaimana nanti

Hari ini Kekuatan tiada daya pertolongan selain pertolongan Allah bemain lagi Ditambah kedahsyatan solat sunah mutlak ketika tak ada jalan, Allah Maha Pembolak balik hati manusia.. Serahkan pada-Nya Terancam dimaki saja takutnya bikin ngeri Bagaimana nanti di hari pengadilan?:(((( Astagfirullah 22/02/19 -DA-

Sabar

Kau tau? Yang bilang sabar, belum berarti dia yang paling sabar.. Bisa jadi dia yang bilang justru dia yang paling ingin di ingatkan, Karena tak ada yang kunjung mengingatkan, Maka satu satu nya jalan, Ia ingatkan dirinya sendiri -DA- 21/02/19

Input

Books that you've read, people that you've met, Videos that you've been watching, social media account that you've been stalking. Any of them must be improve your brain, Your response, and your attitude. Remember, Fact is not important, The way you response of fact is the things that you needed now

Kenalan

Ruh itu mengenal satu sama lain Berkumpul sesuai yang dikenalnya Entah Ada seorang wanita yang bertanya Mengapa? Bukan tentang kalimat di awal.. Tapi tentang seakan ruh nya mengenal yang lain Yang jauh, Mungkinkah ini karena yang tak kasat mata yang ia panjatkan? Atau ini yang ilusi dari yang merasa menjadi objek yang dipanjatkan Teka teki -DA- 17/02/19

Kadang jenuh

Saya tau saya akan jenuh Dengan media sosial Iya.. Seperti dulu saya jenuh pada Friendster, facebook, twitter, line Dan sekarang saya jenuh pada instagram . . Saya jenuh tapi tetap saya liat . . Saya menunggu nunggu konten yang menggugah rasa, menyentil jiwa, Tapi hanya sedikit dari sekian banyak . . Dan saya cuma menunggu Tanpa mulai berbuat . . Oh inspirasi.. Dimana kah engkau? . . Tahukah? Aku sangat senang sekali membaca tulisan orang.. Apalagi jika menggugah rasa, -DA- 17/02/19

Ilusi

"Cinta sebelum menikah adalah ilusi" Begitulah secuplik tulisan ustadz @act_elgharantaly "Kamu capek gak naik motor?" Tanya Ibu saya melihat saya masih mengendarai motor untuk berangkat kerja "Ya.. Capek." "Yaudah..naik busway aja" Ibu menanggapi "Naik busway lamaa" "Yah gimana dong? Nanti kamu minta dianter suami deh" Lalu obrolan berlanjut. 2019 katanya musim nikah, Untuk kelahiran 94, 93, ke atas. Biar begitu, satu per satu teman saya sudah dipersunting atau mempersunting. Lalu saya kapan? Doakan. Biar begitu semakin saya sadari, Cinta sebelum menikah itu ilusi. DA 11/02/19

Ketika idealisme bersinggungan dengan realita

Dulu, saya remaja pada umumnya Yang sekolah-bermain- dan belum tau mau jadi apa. Berprinsip? Oh tidak, Apa itu prinsip? Beranjak dewasa, Akhirnya saya tau bahwa kita harus berprinsip. Kalau tidak, atas dasar apa kita menjalani hari-hari? Seperti air mengalir kah? Saya rasa tidak. Muara. Jika muara nya jurang, Akan kah kita tetap seperti air yang mengalir? Tidak bukan. Tentang prinsip, Saya akui saya idealis. Walau saya akui sekarang-sekarang ini. Sulit.menjadi.idealis. Aaa. Berat sekali. Ingin saya mengeluh. Nah berkata seperti itu saja, saya sudah mengeluh. Moga Moga Ada jalan Untuk tetap berpegang teguh. Pada idealisme diri. Bekasi, 10 februari 2019

Dari teman ku yang ber inisial G

Hmm yg ini kuncinya istiqomah kali ya dar hehe. Di masa lalu gua yakin kita pasti udah merencanakan mimpi2 kita, entah via tulisan atau apapun itu. Itu jadi salah satu pengingat buat kita di masa depan. Prosesnya? Pasti gak terduga :)) yg dikiranya lancar, eh ada aja hal2 yg bikin kita down atau berbelok. Gak papa, jadiin itu bensin perjuangan lo walau emang sakit yah :(( Pun berbelok, gak papa kalo sebentar, anggap aja refreshing dan bikin lo seger lagi ketika harus berada di track mimpi lo lagi. Berbelok jauh? Namanya juga semakin banyak waktu yg dijalani semakin sadar juga lo akan ilmu2 baru, kondisi, dsb. Selama positif menurut gua gak papa, tapi coba kombinasikan sama impian lo. Gua prefer untuk menikmati prosesnya dar biar lo semakin kuat ketika mimpi lo benar2 terwujud. Dan satu lagi yg susah, ketika lo harus mempertahankan mimpi lo ketika itu udah jadi kenyataan. Gak papa gak usah buru2, meminimalisir suatu resiko bukan hal yg buruk kok. Tapi kalo lo emang siap untuk ...